Indonesia Sedang Krisis ISBN? Mari Simak Apa Itu ISBN dan Manfaatnya Untuk Publikasi Buku di Sini!

Indonesia Sedang Krisis ISBN? Mari Simak Apa Itu ISBN dan Manfaatnya Untuk Publikasi Buku di Sini!

Ilustrasi Buku--Freepik

Fasilitasi Kompilasi dan Pemutakhiran Direktori

ISBN memfasilitasi kompilasi dan pemutakhiran direktori perdagangan buku dan basis data bibliografi.

Pelacakan dan Identifikasi Mudah

ISBN memungkinkan buku diidentifikasi dengan mudah dalam pangkalan data nasional dan internasional, memudahkan akses oleh pembaca, pengecer buku, perpustakaan, dan penelitian akademik.

Distribusi Lebih Luas dan Mudah

Buku dengan ISBN memiliki peluang distribusi yang lebih luas karena kemudahan pelacakan dan pengelolaan stok.

Kepercayaan dan Reputasi

ISBN membantu meningkatkan reputasi penulis dan penerbit dalam penelitian akademik.

BACA JUGA:Wisuda Tahun Akademik 2023/2024, Lulusan UNIBI Siap Terjun ke Dunia Profesional dan Mampu Jadi Entrepreuneur

Krisis ISBN di Indonesia

Indonesia tengah menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan ISBN yang berawal dari teguran Badan Internasional ISBN di London terhadap Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Indonesia. Teguran ini terkait dengan ketidakwajaran dalam produksi buku di tanah air, menyebabkan dampak signifikan pada penggunaan dan alokasi nomor ISBN.

Pada tahun 2020 dan 2021, jumlah buku yang diberikan nomor ISBN mencapai angka yang mencolok, yakni 208.191 judul buku. Angka ini secara drastis melampaui alokasi nomor ISBN Indonesia pada tahun 2018, yang hanya sebesar 1 juta nomor.

Peningkatan ini mengakibatkan antrian ISBN yang padat, mengancam kelancaran kegiatan pelaku percetakan nasional, bahkan dapat menghambat terbitan berkualitas untuk segera beredar.

Selain itu, kelalaian dalam pemberian nomor ISBN kepada naskah-naskah publikasi yang tidak tepat guna turut menyulitkan manajemen nomor ISBN. Ketidakrelevansi ini menambah kompleksitas dalam menangani krisis ISBN.

Perpustakaan Nasional (Perpusnas) sebagai otoritas terkait berupaya merespons krisis dengan langkah-langkah konkret. Salah satunya adalah pembatasan nomor ISBN melalui kurasi ketat pada pemberian ISBN, terutama bagi publikasi yang dianggap kurang relevan.

Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi mengatasi antrian ISBN dan mendukung keberlanjutan kegiatan percetakan nasional. Meskipun sedang menghadapi krisis, ISBN tetap memegang peran penting dalam dunia penerbitan.

Sumber: