Apasih Fenomena Black Friday Itu? Yuk Simak di Bawah Ini!

RADAR JABAR - Black Friday merupakan salah satu acara tahunan yang ditunggu-tunggu di seluruh dunia. Hari ini tidak hanya berkaitan dengan berbelanja, melainkan juga tentang menikmati diskon yang luar biasa dan mengejar penawaran terbaik.

Namun, tahukah Anda bahwa di balik fenomena Black Friday ini terdapat sejarah panjang? Mari kita jelajahi asal-usul dan perkembangan festival belanja yang telah mengubah perspektif kita terhadap penawaran diskon.

 

Asal Usul Black Friday

Bermula di Amerika Serikat dan memiliki akar sejarah yang panjang. Awalnya, istilah "Black Friday" tidak terkait dengan kegiatan belanja. Istilah ini muncul pada tahun 1869 ketika dua spekulan saham, Jay Gould dan Jim Fisk, berusaha memonopoli pasokan emas dan meningkatkan harga emas. Namun, upaya mereka gagal pada Jumat, 24 September, yang kemudian dikenal sebagai "Black Friday."

Penggunaan pertama istilah "Black Friday" dalam konteks belanja terjadi di Philadelphia pada tahun 1960-an. Polisi dan petugas lalu lintas menggunakan istilah ini untuk menggambarkan kekacauan yang terjadi setelah Thanksgiving.

Karena banyak orang berlibur panjang, pusat perbelanjaan dan jalan-jalan di Philadelphia menjadi sangat ramai, sehingga polisi harus bekerja keras untuk mengendalikan lalu lintas yang padat.

 

BACA JUGA:Studi: Semakin Mahal Biaya Pernikahan Semakin Tinggi Kemungkinan Akan Bercerai, Kenapa Begitu?

 

Seiring berjalannya waktu, konsep Black Friday berubah dari kerumunan di jalan-jalan menjadi hari penawaran diskon besar. Hari setelah Thanksgiving menjadi awal resmi musim perbelanjaan liburan di Amerika Serikat.

Pengecer mulai menawarkan penawaran khusus untuk menarik pengunjung ke toko mereka. Black Friday membantu mereka mengubah angka-angka merah dalam buku akun mereka menjadi angka-angka hitam.

Pada tahun 1980-an, konsep Black Friday menyebar ke seluruh negara dan menjadi lebih dari sekadar penawaran diskon. Ini menjadi simbol dimulainya musim belanja Natal dan waktu bagi keluarga untuk bersama-sama berbelanja setelah Thanksgiving. Selain toko fisik, perkembangan teknologi dan e-commerce memperkenalkan konsep "Cyber Monday," yaitu hari belanja online setelah Black Friday.

Di era digital, Black Friday menjadi lebih global. Internet memungkinkan pengecer dari seluruh dunia menawarkan penawaran kepada pelanggan mereka, sementara e-commerce memengaruhi cara kita berbelanja.

 

Sumber: