Mengapa Allah Menciptakan Dajjal? Inilah Tujuan Penciptaan Dajjal, Manusia, dan Semua Makhluk

Mengapa Allah Menciptakan Dajjal? Inilah Tujuan Penciptaan Dajjal, Manusia, dan Semua Makhluk

Mengapa Allah Menciptakan Dajjal? Inilah Tujuan Diciptakannya Dajjal-RJ-

Menurut Imam Ibnu Katsir, ada dua bukti yang menunjukkan bahwa keberadaan umat manusia di dunia ini tidak sia-sia.

Tujuan Allah Menciptakan Manusia

Bukti pertama yang mungkin telah kalian ketahui adalah bahwa manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah. Tujuan penciptaan manusia ini ditetapkan oleh Allah SWT agar di akhirat kelak, seorang hamba dapat menikmati pahala ibadah yang telah dikerjakannya selama hidup di dunia.

Bukti selanjutnya adalah bahwa jika Allah menciptakan manusia tidak sia-sia, itu dapat dilihat dari diutusnya Rasulullah SAW untuk membawa petunjuk kehidupan berupa Alquran. Oleh karena itu, apabila seorang manusia tidak ingin sia-sia menjalani kehidupan di dunia ini, maka taat kepada utusan Allah merupakan hal yang wajib untuk dilakukan.

Sebenarnya, selain manusia, semua ciptaan Allah SWT di alam semesta, seperti hewan dan tumbuhan, meskipun masing-masing memiliki tujuan penciptaan, merupakan benda mati.

Namun, sebagai makhluk yang diberi akal, manusia terkadang penasaran dan ingin mengetahui lebih dalam mengapa Allah menciptakan semuanya. Anehnya, salah satu makhluk dan ciptaan Allah yang sering dipertanyakan tujuan penciptaannya adalah sosok Dajjal.

Hal tersebut terbilang aneh sebab dalam ajaran Islam, Allah SWT menginginkan agar hamba-Nya selamat menjalani kehidupan di dunia, tetapi di satu sisi, Allah justru menciptakan Dajjal sebagai makhluk yang diberi kemampuan untuk menyesatkan manusia.

Menurut agamawan lulusan sastra Arab Universitas Indonesia, Ustad Farid Nur’man Hasan, pertanyaan mengapa Allah menciptakan Dajjal serupa dengan pertanyaan mengapa Allah menciptakan iblis, neraka, dan hal-hal negatif lainnya.

Namun, sebelum mengetahui jawabannya, ada baiknya kalian mendengar firman Allah berikut: "Orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi, sambil berkata, 'Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Maha suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.'" (Alquran, Surah Ali Imran, Ayat 191).

Melalui ayat tersebut, kita bisa mengetahui bahwa di zaman dahulu, cara umat Muslim mengingat keagungan Allah SWT sering dilakukan dengan memikirkan tentang ciptaan Allah.

Oleh karena itu, Ustad Farid Mukmin menjelaskan bahwa sejak awal, Allah SWT sudah menyertakan peran antagonis dan protagonis dalam penciptaannya.

Untuk peran antagonis, Allah memiliki iblis, sementara untuk protagonis, Allah memilih Nabi Adam. Sadar atau tidak, keadaan seperti itu akan terus berlangsung di semua tempat dan setiap waktu hingga akhir zaman.

Sebagaimana tak heran jika kalian mencari tahu tanda-tanda sebelum terjadinya hari kiamat, maka kita akan menemukan peristiwa baik dan buruk silih berganti terjadi, mulai dari kemunculan Dajjal, kemudian munculnya Imam Mahdi, dilanjut dengan kemunculan Ya'juj dan Ma'juj, diturunkannya Nabi Isa (alaihissalam), hingga matahari terbit dari barat, dan seterusnya.

Tujuan Allah Menciptakan Semua Makhluk

Berangkat dari kondisi seperti itu, Ustadz Farid Nohman mengatakan bahwa dengan diciptakannya Dajjal dan peristiwa-peristiwa menjelang hari kiamat, semakin membuktikan bahwa selama kehidupan dunia ini masih berlangsung, pertarungan antara hak dan batil tidak akan pernah berhenti.

Imam Ibnu Katsir dalam bukunya yang berjudul "Huru-hara Hari Kiamat" menuliskan bahwa Dajjal diciptakan oleh Allah SWT ke dunia ini untuk menguji seberapa kuat iman dan taqwa umat manusia di akhir zaman.

Semakin beratnya ujian dari makhluk terkutuk itu mampu membawa orang-orang pada kesesatan dengan mengaku sebagai Tuhan dan memberikan iming-iming kenikmatan bagi manusia yang selalu menjauhi perintah Allah. Mereka akan tertarik dengan tipu daya Dajjal.

Sumber: