Kronologi Paspampres Culik dan Aniaya Imam Masykur hingga Tewas, Nama Pelaku Terungkap

Kronologi Paspampres Culik dan Aniaya Imam Masykur hingga Tewas, Nama Pelaku Terungkap

Kronologi Paspampres Culik dan Aniaya Imam Maskyur-Ilustrasi/Unsplash-

RADAR JABAR - Anggota Paspampres yang diduga melakukan penculikan dan penyiksaan terhadap seorang pemuda asal Aceh bernama Imam Masykur hingga tewas, sebelumnya meminta sejumlah uang tebusan sebesar 50 juta rupiah.

Kronologi semakin jelas saat pelaku juga mengancam akan membunuh korban jika permintaan tersebut tidak dipenuhi. Imam Masykur, yang berusia 25 tahun, tewas akibat penganiayaan setelah diduga diculik oleh anggota Pasukan Pengamanan Presiden.

Video penyiksaan tersebut ternyata digunakan oleh para pelaku sebagai alat untuk memeras keluarga korban. Hal ini terungkap melalui keterangan dari Said Sulaiman, sepupu korban.

Menurut Said, setelah Imam diculik dari toko yang dijaganya di Jalan Sandratek, Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan pada tanggal 12 Agustus 2023, korban sempat menghubungi Said untuk meminta bantuan.

"Jam 8 (malam) dia (korban) itu telepon, katanya udah dianiaya saya udah di pukul dia minta tebusan minta duit 50 juta. Saya bilang lah kalau segitu gak ada duit. Dia juga bilang ke saya sedikit lagi mau mati," terang Said saat dihubungi, Minggu 27 Agustus 2023.

Menurut Said, sebagai respons terhadap ancaman tersebut, dia berusaha mencari uang untuk membayar tebusan guna membebaskan saudaranya, Imam Masykur. Namun, diketahui bahwa dirinya bukan satu-satunya yang dihubungi oleh korban.

"Ya udah saya telepon orang lain untuk pinjam, habis itu dia gak telepon lagi. Rupanya dia udah telepon ke kampung ke ibu sama adiknya," ujarnya.

Ironisnya, pelaku bahkan mengirimkan rekaman video yang menunjukkan penganiayaan terhadap korban kepada keluarga korban.

"Sampailah ke adeknya dikirim vidio yang ada bekas di punggung di kirim melalui hp korban. Minta dikirim uang ini si pelaku," ujarnya.

Said menceritakan bahwa pada saat itu, keluarga korban sudah berusaha keras mencari sumber pinjaman uang untuk menjaga keselamatan Imam Maskyur.

"Jadi orang tua juga udah cari uang di kampung tapi gak ada kan, itu banyak uang," ujarnya.

Ibunda Imam Masykur juga sempat menelepon korban. Namun saat itu pelaku lah yang mengangkat telepon itu.

"Sehabis itu jam 10 itu ibunya yang langsung telepon ke nomor anaknya yang angkat ini pelaku," ujarnya.

Said melaporkan bahwa ibu korban pada saat itu menghadapi ancaman serius dari para pelaku.

Jawaban Pihak Paspampres

Sumber: