Masuk Bursa Bacwapres, Ridwan Kamil Pilih Fokus Selesaikan Tugas sebagai Gubernur Jabar
Masuk Bursa Bacawapres, Ridwan Kamil Pilih Fokus Selesaikan Tugas sebagai Gubernur Jabar-Ridwan Kamil Pilih Fokus Selesaikan Tugas sebagai Gubernur Jabar di 7 Pekan Terakhir Walau Kerap Dikaitkan Jadi Kandidat Bacawapres-ANTARA/HO/Humas Pemda Jabar
Radar Jabar - Gubernur Jawa Barat (Jawa Barat) Ridwan Kamil memilih fokus menyelesaikan masa jabatannya yang akan selesai beberapa pekan mendatang meski terus dikaitkan masuk bursa cawapres.
Kang Emil, sapaan akrabnya, digadang-gadang merupakan salah satu nama potensial untuk menjadi bacawapres mendampingi bacapres Ganjar Pranowo dalam kontestasi Pemilu 2024.
Bukan kejutan apabila beberapa pekan terakhir banyak yang menyandingkan Ridwan Kamil dengan Gubernur Jawa Tengah tersebut.
BACA JUGA:Jawaban Ridwan Kamil Pasca Masuk Bursa Cawapres Ganjar Pranowo
Terkait langkah untuk Kang Emil ambil pada Pemilu 2024 mendatang, dia belum memikirkan rencananya. Ia mengaku fokus saat ini adalah membereskan tugas-tugasnya sebagai Gubernur Jabar di tujuh minggu terakhir.
"Yang penting saat ini saya sedang fokus di tujuh minggu terakhir meresmikan, membereskan hal-hal yang menjadi tanggung jawab sebagai gubernur," Ridwan Kamil di Kabupaten Garut, Sabtu (15/7), dikutip dari Republika.co.id, Minggu (16/7).
Jabatan kader Partai Golkar itu sebagai Gubernur Jawa Barat bakal selesai pada September 2023. Setelahnya, Kang Emil baru akan bisa lebih fokus memikirkan perihal nasib ke depannya dalam kancah perpolitikan.
"Ya (pemilu) itu masih lama, perjodohan juga masih jauh, takdir juga belum pasti. Takdir tahun depan seperti apa, doakan yang terbaik saja," kata mantan Wali Kota Bandung tersebut.
BACA JUGA:Gubernur Jabar Ridwan Kamil Ingin Kawasan Rebana Bisa Saingi Bodebek
Sebelumnya sempat diberitakan Kang Emil menyatakan masih tegak lurus mendukung Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto menjadi capres mau pun cawapres.
Sementara soal terjadi gejolak di internal Partai Golkar, Ridwan Kamil yakin hal itu bisa diselesaikan dengan bijak. Penyebabnya, Golkar adalah salah satu partai yang 'kenyang pengalaman' di Indonesia.
Sumber: Republik.co.id.
Sumber: