Peneliti Lab Wuhan Ungkap Modus Tiongkok dalam Penciptaan Virus Covid-19 Sebagai Senjata Biologis

Peneliti Lab Wuhan Ungkap Modus Tiongkok dalam Penciptaan Virus Covid-19 Sebagai Senjata Biologis

Peneliti Lab Wuhan mengungkap rencana Tiongkok dalam penciptaan virus Covid-19 sebagai senjata biologis.-disway.id-RETEURS

RADARJABAR.DISWAY.ID - Salah seorang peneliti Lab yang terlibat dalam proses penelitian tentang virus Covid-19 kini mengungkap modus negaranya sendiri yaitu Tiongkok dalam penciptaan sebuah senjata biologis.

Chao Shao merupakan ilmuan asal Wuhan Institute of Virology atau Institute Virology Wuhan menjelaskan keterlibatan Tiongkok dalam tragedi penyebaran virus Covid-19 yang telah memakan jutaan korban jiwa.

Melalui sebuah wawancara yang ia lakukan bersama salah seorang aktivis hak asasi asal Tiongkok Jennifer Zeeng, Shao menerangkan dugaannya atas Tiongkok dalam penciptaan senjata biologis. Zeeng sendiri merupakan seorang penulis yang tergabung sebagai anggota International Press Association.

BACA JUGA: Imbauan KBRI Moskow untuk WNI di Rusia di Tengah Pemberontakan Wagner

Menurut Chao Shao, pemerintah Tiongkok sengaja melakukan rekayasa tentang virus pemicu pandemi itu sebagai senjata biologis.

Dalam wawancara eksklusif selama 26 menit itu Chao Shao menuturkan rekannya sesama peneliti, Shan Chao, diberi empat jenis virus corona oleh atasannya.

Selanjutnya, Chao Shao bersama rekan-rekannya di Institut Virologi Wuhan ditugaskan mengidentifikasi jenis virus yang paling efektif untuk menyebar di berbagasi spesies, termasuk manusia.

“Shan Chao diperintahkan menguji keempat jenis virus tersebut dan menentukan mana yang paling potensial menginfeksi berbagai spesies, dengan penekanan khusus pada manusia,” tuturnya.

Chao Shao juga mengungkapkan soal beberapa rekannya tiba-tiba menghilang selama Pesta Olahraga Militer Dunia 2019 yang diselenggarakan di Wuhan.

BACA JUGA: Kaisar Jepang Hironomiya Naruhito Perdana Kunjungi Indonesia, Akan Bertemu Jokowi hingga ke Borobudur

Menurut Chao Shao, koleganya yang menghilang saat event internasional itu mengaku dikirim ke hotel yang menampung para atlet dari berbagai negara.

 

Chao Shao memastikan rekan-rekannya itu tidak terlibat dalam penelitian virus. Namun, dia menduga rekan-rekannya itu terlibat dalam penyebaran virus kepada kontingen negara lain yang mengikuti Pesta Olahraga Militer Dunia 2019.

Selain itu, Chao Shao juga mengungkapkan soal dirinya dikirim ke Xinjiang pada April 2020 untuk menilai status kesehatan di kamp tahanan Uyghur.

Sumber: jpnn.com