2.000 Lampu Penerang Jalan di Bandung Masih Mati
GELAP: Minim lampu penerangan di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung. -Yanuar Baswata-Jabar Ekspres
SEBANYAK 2.000 unit penerangan jalan umum (PJU) di Kota Bandung, tidak berfungsi. Mati. Kepala Bidang Prasarana Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Panji Kharismadi menyebut, kondisi tersebut disebabkan banyaknya PJU yang rusak.
"Sekira dua ribu PJU kondisinya rusak alias tidak menyala," ujar Panji kepada Jabar Ekspres, Rabu (18/1).
Kendati demikian, Dishub Kota Bandung pada tahun 2023 ini tengah menggencarkan antisipasi. Diantaranya dengan pembangunan PJU dan Penerangan Jalan Lingkungan (PJL) tambahan.
Termasuk, kata Panji, pihaknya tengah mengupayakan perbaikan PJU maupun PJL. "Dengan penggantian lampu yang sudah tidak mengeluarkan cahaya secara maksimal," jelasnya.
Selain itu, Dishub Kota Bandung masih gencar mengejar target program Bandung Ca'ang Baranang. Program untuk menjawab masalah penerangan Kota Bandung yang dianggap 'poek' atau gelap.
Per Desember 2022, program dengan nama Bandung Caang Barang ini telah menyentuh 73, 6 persen. Diketahui, angka tersebut dihitung dari target pemasangan dan perbaikan di 68.984 titik penerangan jalan.
"Untuk menuju Bandung Caang Baranang, kita butuh hampir 70 ribu titik se-Bandung. Kondisinya itu, terakhir ada 49 ribuan. Kurang lebih, masih kurang sekira 19 ribu," ungkap Panji saat dihubungi Jabar Ekspres, Senin (19/11).
Meski masih tersisa belasan persen lagi, dalam hal pengadaan barang untuk keperluan Bandung Caang Baranang, diklaim sudah tercapai. Lengkap.
Menurutnya, saat ini telah memasuki tahap pengaplikasian untuk mengentaskan masalah penerangan jalan. Terlebih, kata Panji, pihaknya juga tengah disibukkan dengan penggantian jenis lampunya.
"Karena kami juga membeli lampu LED yang akan digunakan untuk mengganti lampu-lampu konvensional," jelas Panji.
Di samping menerima aduan dan informasi soal masalah penerangan lampu jalan dari masyarakat. Dirinya menegaskan, Dishub Kota Bandung masih terus kejar target penyelesaian program tersebut.
"Sekarang berjalan. Tuntutan. Selain menangani pengaduan yang diperoleh di lapangan. Kami pun secara bertahap mengganti lampu konvensional dengan lampu LED di lapangan," tegasnya.
Sementara, salah seorang pengemudi ojek online, Dani Maulana (27) mengatakan, situasi 'gelap' itu, dirasakan pula saat dirinya mengakses Jalan Soekarno Hatta. Jalur utama yang kerap digunakan untuk mengantarkan customer.
"Khawatir celaka pasti, apalagi saya pake kacamata minus dan setiap malem pandangan agak samar kecuali di tempat terang," kata Maulana kepada Jabar Ekspres, Rabu (18/1).
Sumber: Jabar Ekspres