Pelajar Dilarang Masuk Geng Motor
Kepala Dinas Pendidikan Jabar Dedi Supandi beritakan tanggapan kepada awak media terkait khawatirnya pelajar masuk geng motor-Sandi Nugraha-
RADARJABAR.ID – Kasus kejahatan oleh Geng Sepeda Motor di Kota Bandung akhir-akhir ini sangat meresahkan masyarakat. Yang pelakunya pun rata-rata masih usia dibawah umur atau pelajar.
Sebagai orang tua, tentu was-was jika anaknya masuk geng motor. Sebab secara tidak langsung dikhawatirkan mempunyai efek buruk terhadap pendidikan, sebagai generasi penerus.
Menanggapi hal itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar mengklaim telah menyampaikan ke setiap sekolah (SMA/SMK) untuk segera melakukan pengawasan terhadap siswanya.
"Kita sudah sampaikan ke pengawas dan para kepala sekolah agar masing-masing pengawas sekolah itu menyampaikan pesan berantai kepada orang tuanya," ujar Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi, di Bandung, Selasa (17/1).
Selain pesan berantai dari sekolah, Dedi menyampaikan peran keluarga mulai seperti melakukan deteksi dini dinilai sebagai sesuatu hal yang sangat penting.
"Tetapi di sekolah pun kita ada larangan (siswa masuk geng motor). Makanya di sekolah itu ada tata tertibnya," ucapnya
Tak hanya itu, Dedi menambahkan metode pembinaan seperti sekolah-sekolah toleransi hingga radikalisme akan terus dilakukan kepada para siswa yang terlibat dalam tindakan kriminalitas.
“Bagi siswa siswi di Jawa Barat kalau sampai terjadi peristiwa seperti itu tak boleh dan sebagainya. Silakan, nanti masukin ke sistem akan ditangani langsung oleh kita jadi bagian deteksi dini," ungkapnya
Bahkan upaya yang terakhir, Dedi menuturkan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemberian metode pembelajaran yang positif kepada para siswa siswi di Jawa Barat. Hal itu dilakukan sebagai bentuk antisipasi pelajar masuk motor
"Tapi kalau sanksinya (pelajar masuk geng motor) itusekolah itu ada tata tertib. Jadi tata tertib itu norma yang dibuat sekolah. Jadi seperti itu," pungkasnya
Sumber: