Ketika Bima Arya berbicara tentang Makna Nilai Demokrasi

Ketika  Bima Arya berbicara tentang Makna Nilai Demokrasi

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat menjadi narasumber Project Penguatan Profil Pelajar, di SMAN 1 Kota Bogor, Kamis (11/08).- (Yudha Prananda)-

BOGOR - Wali Kota Bogor, Bima Arya menjadi narasumber Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan Tema "Suara Demokrasi". Topik yang dibahas mengenai 'Kebebasan Berekspresi dan Beraspirasi dengan tanggung jawab di Sekolah Kehidupan'. Dalam pemaparannya yang berlangsung di SMAN 1 Kota Bogor, Kamis (11/08), Bima Arya menjelaskan, makna demokrasi yang sesungguhnya. Menurutnya demokrasi adalah nilai.

Dan Demokrasi itu tidak harus selalu voting. Diutamakan musyawarah untuk mufakat, demokrasi itu butuh regulasi dan butuh edukasi.

“Demokrasi tidak hanya mengekspresikan pilihan politik. Dalam demokrasi setiap orang bebas melakukan apapun dan batas demokrasi adalah hak orang lain,” katanya dihadapan para pelajar, Kamis (11/08).

Dia memaparkan, sebagai salah satu negara besar, Indonesia memiliki modal demokrasi yang berasal dari kebiasaan bangsa Indonesia. Yaitu musyawarah atau dialog.

Menurutnya, jika suatu persoalan selalu di voting bahayanya adalah keputusan yang diambil belum tentu mempertimbangkan banyak sekali latar belakang karena informasi yang terbatas.

“Musyawarah atau dialog itu penting. Setiap kali ada perbedaan dalam menghadapi persoalan, saya menghindari sekali voting, dengan dialog akan muncul opsi C selain A atau B. That’s is the beauty of consensus (itulah keindahan konsensus), demokrasi tidak harus voting, musyawarah diutamakan. Itulah Indonesia,” paparnya.

Bima juga menyebut, selain membutuhkan regulasi, demokrasi juga memerlukan edukasi. Demokrasi yang dibangun diatas perut yang lapar dan otak yang kosong hanya akan menghasilkan anarki. "Untuk itu demokrasi harus memerlukan edukasi," pungkasnya.*(YUD)

 

Sumber: