Direktur IPO: Ridwan Kamil 'Power Full' di Pilgub 2024

Direktur IPO: Ridwan Kamil 'Power Full' di Pilgub 2024

PAPARKAN SURVEI: Direktur eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah saat menyampaikan hasil survei beberapa waktu lalu. Ia menyebutkan, komitmen pada partai politik jadi modal untuk mempermudah keterusungan-(Ilustrasi/istimewa)-

BANDUNG - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mempunyai power kuat pada kontestasi Pilgub 2024. Namun, untuk maju di kancah Nasional terbilang kurang dominan.

"Ridwan Kamil sebetulnya mempunyai potensi luar biasa di Pemilihan Gubernur 2024. Terlebih memang dari sisi elektabilitas mapan dan popuralitas cukup maksimal di Jabar," kata Dedi Kurnia Syah kepada Jabar Ekspres, Kamis (11/8).

Dedi menjelaskan, meskipun elektabilitas dan popuralitas Ridwan Kamil bagus. Tapi kontestasi tidak selalu terpacu pada kedua hal itu. Terlebih, sistem yang pakai saat ini ialah partai politik. --Keterusungan dari partai politik.

Menurut Dedi, pemilu tahun 2019 bakal menjadi tolak ukur. Sebab, pada saat itu Pilkada dahulu. Setelah itu Pilpres. Maka, jika anggapan partai politiknya yang mengusung dirasa berkontribusi dalam penanganan, maka akan mudah untuk mengusung.

"Masalahnya apalah Ridwan Kamil selama ini dianggap punya komitmen baik atau tidak dengan para partai politik yang mengusungnya waktu lalu?," jelas dia.

"Jika Ridwan Kamil dianggap cuek dan tidak punya komitmen terhadap partai politik, merasa bisa sendiri sebagai independen bakal sulit untuk mendapatkan keterusungan itu," tambahnya.

Meskipun tanpa Ridwan Kamil, Dedi mengungkapkan, di Jabar pun bakal bermunculan tokoh-tokoh sama memiliki power full dengan Ridwan Kamil. Baik dari sisi dukungan partai maupun dari kapasitas pemimpin daerah.

"Jika menghitung dari sisi potensi, tentu Ridwan Kamil punya potensi besar dibanding tokoh lain. Salah satunya, Dedi Mulyadi," ungkapnya.

Selain itu, untuk kontestasi ditingkatan Nasional atau Pilpres, ia menilai nuasa politis di wilayah parpol kian kental. Diketahui, dari setiap partai sudah menyiapkan atau memunculkan sosok yang akan ditampilkan.

"Jadi kita bisa lihat selama kepemimpinan Ridwan Kamil apakah punya kedekatan dengan partai politik atau tidak. Jika justru seolah bisa sendiri, maka akan sulit untuk maju ke kancah Nasional," ucapnya.

Jika di kancah Nasional pun, dia menilai, Ridwan Kamil tidak dominan. Bahkan dalam survei IPO. Bahkan, Dedi Mulyadi yang sama dari Jabar mempunyai elektabilitas Nasional.

"Elektabilitasnya mencapai 2,4 persen periode survei bulan Mei 2022. Ridwan Kamil 3 sampai 4 persen. Artinya, RK tidak dianggap satu-satunya tokoh dari Jabar yang menonjol," kata dia.

Disatu sisi, lanjut dia, di kancah Nasional perlu ada kapasitas dan kemapanan logistik serta keterusungan partai politik dalam skema Capres maupun Cawapres cukup banyak.

Capres misalnya, sambung dia, Puan Maharani yang digadang-gadang tokoh paling mungkin terusung. Prabowo Sugianto, Airlangga Hartarto, kemudian ada Muhaimin Iskandar. Ini tokoh skema capres dari partai politik.

Sumber: