Perkelahian Antar Santri Hingga Meninggal di Ponpes Tanggerang, Satu Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka
Suasana pemeriksaan kasus kematian santri di Jayanti, Tangerang--
TANGGERANG- Satu orang tersangka ditetapkan Polresta Tanggerang dalam kasus meninggalnya santri dari salah satu Pondok Pesantren di Jayanti, Kabupaten Tangerang.
Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Zamrul Aini menyebutkan pihaknya menetapkan satu pelaku sebagai tersangka setelah dilakukannya olah TKP dan pemeriksaan terhadap enam orang saksi
"Setelah dilakukan olah TKP, autopsi dan pemeriksaan enam orang saksi, kami menetapkan satu tersangka sebagai pelaku anak " ujar Kompol Zamrul dalam keterangan resminya, Rabu 10 Agustus 2022.
"Yang mana pelaku anak yang juga santri dari Ponpes yang sama dengan korban ini sempat berkelahi dengan korban pada Minggu, 7 Agustus 2022, hingga menyebabkan korban meninggal dunia," sambungnya.
Pelaku dikenakan Pasal 80 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang penganiayaan terhadap anak yang mengakibatkan korban meninggal dunia dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Berdasarkan sistem peradilan anak, penahanan anak tidak boleh dilakukan dalam hal anak memperoleh jaminan dari orang tua, wali, lembaga anak, selama tidak melarikan diri, menghilangkan barang bukti dan tidak mengulangi tindak pidana.
"Namun demikian keputusan dilakukan penahan atau tidak dilakukan penahanan secara fisik terhadap anak pelaku berdasarkan pertimbangan dan kewenangan penyidik," pungkasnya.
Diketahui, korban meninggal dunia usai terlibat perkelahian dengan rekannya sesama santri pada Minggu 7 Agustus 2022. Dimana, polisi menemukan sejumlah luka lebam pada tubuh korban.
Sumber: