Buruan Sae Mendunia di Konferensi U-20

Buruan Sae Mendunia di Konferensi U-20

Anggota Konferensi U-20 berkunjung ke Buruan Sae di Agro Wisata Urban Farming, Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung.-(Foto: Ist.)-

Radarjabar.disway.id, BANDUNG - Salah satu program ketahanan pangan, Buruan Sae, telah mendunia. Pada perhelatan Konferensi U-20 yang dihadiri oleh banyak kota dari berbagai belahan dunia.

Buruan Sae dinilai menginspirasi dan memberikan contoh bagi negara lain.

“Kita aktif dalam diskusi dan mendapatkan apresiasi, bahkan Roma ingin meningkatkan kerjasama langsung dengan Kota Bandung. Rencananya, akhir Oktober mereka akan berkunjung khusus ke Kota Bandung untuk melihat praktek Buruan Sae, dan memang kita ingin perlihatkan itu,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bandung Gin Gin Ginanjar, di Kantor DKPP, Jalan Arjuna Kota Bandung, Kamis (4/8).

Sebanyak delapan belas negara menghadiri Konferensi U-20 ini dan beberapa negara lain hadir secara virtual.

Gin Gin mengatakan bahwa pihaknya ingin memastikan bahwa ketahanan pangan menjadi program bersama dan Buruan Sae di Kota Bandung menjadi sebuah praktik baik yang bisa dicontoh oleh banyak kota di dunia.

“Kita ini kan tidak memanfaatkan lahan yang luas. Jadi, selalu kita tanamkan bahwa tanpa lahan pun kita bisa bertanam. Kedua, kita ini terintegrasi dari sisi komponen. Jadi, yang dikembangkan bukan satu jenis sayuran saja, tapi juga ke budidaya ikan dan ternak. Ketiga, ada integrasi berbagai program, katakanlah Kang Pisman yang menjadi program yang tifak terpisahkan dari Buruan SAE,” jelasnya.

Hal itu, beber Gin Gin, adalah hal yang efektif, terkait selama ini pengolahan sampah hanya diolah dan selesai.

Saat ini, terdapat integrasi, sampah yang telah diolah bisa dimanfaatkan untuk Buruan Sae.

“Ini menjadi terintegrasi dan merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak. Menjadikan (program) ini luar biasa, termasuk lembaga internasional. Karena upaya menggerakkan masyarakat itu cukup sulit dilakukan di negara-negara atau wilayah lain dan di sini terbukti berhasil,” kata dia.

Dia memaparkan, saat ini terdapat 335 titik Buruan Sae yang terdaftar, namun jumlah itu bisa jadi lebih banyak mengingat antusiasme masyarakat yang sanga tinggi.

Pihak kewilayahan juga turut menjadikan Buruan Sae sebagai program unggulan yang merupakan inisiatif dari wilayah-wilayah masing-masing.*** (Arv)

Sumber: Jabar Ekspres