Kenali Ciri Nyamuk Demam Berdarah (DBD), Dari Warna, Bentuk hingga Waktu Menggigitnya

Kenali Ciri Nyamuk Demam Berdarah (DBD), Dari Warna, Bentuk hingga Waktu Menggigitnya

Ilustrasi. Kasus DBD di Kabupaten Kuningan terus meningkat tinggi.-pixabay-

Kasus demam berdarah saat ini sedang mengalami kenaikan, data dari dinas kesehatan beberapa minggu terakhir menunjukkan trafik yang cukup tinggi. Kondisi cuaca dan kelembaban udara yang diduga menjadi penyebab populasi nyamuk demam berdarah meningkat. Sehingga perlu kenali ciri nyamuk demam berdarah agar kita bisa megantisipasinya.

Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar di Indonesia. Karena nyaris tiap tahun terjadi dan memiliki angka kematian yang selalu berbeda.

Hingga pemerintah memiliki pemetaan beberapa lokasi yang sering terjadi endemi demam berdarah. Hingga pencegahan dan penanganan lebih difokuskan pada lokasi tersebut.

Apalagi saat memasuki musim hujan, penyakit ini mulai berkeliaran lewat perantara nyamuk yang membawa virus dengue (demam berdarah).

Pasalnya, nyamuk DBD menyukai daerah-daerah air tergenang yang menjadi tempat perkembangbiakannya. Lantas, apa saja ciri-ciri lain dari nyamuk penyebab demam berdarah itu?

Demam berdarah dengue atau DBD adalah penyakit yang disebarkan melalui gigitan nyamuk. Namun, tidak sembarang nyamuk yang bisa menyebarkan virus demam berdarah ke tubuh manusia.

Oleh karena itu, Anda perlu mengenali seperti apa wujud dan perilaku nyamuk yang menjadi biang kerok penyakit ini.

Selain agar bisa membedakannya dengan nyamuk biasa, Anda juga dapat melakukan langkah-langkah pencegahan demam berdarah yang tepat sasaran.

Berikut adalah ciri-ciri nyamuk DBD yang bisa Anda amati secara langsung, seperti dilansir dari hellosehat:

1. Jenis nyamuk DBD

Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang diketahui terdiri dari empat jenis virus dengue, di antaranya DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.

Di Indonesia sendiri, virus ini ditularkan oleh dua jenis nyamuk demam berdarah betina, yaitu Aedes aegypti sebagai pembawa virus primer (utama) dan Aedes albopictus sebagai pembawa virus sekunder.

Jenis nyamuk demam berdarah ini memiliki sifat antropofilik, yang artinya mereka lebih memilih untuk mengisap darah manusia. Selain itu, nyamuk DBD juga bersifat multiple feeding. Dengan kata lain, untuk memenuhi kebutuhan darah sampai kenyang biasanya nyamuk ini perlu mengisap darah beberapa kali.

Sifat multiple feeding inilah yang dapat meningkatkan risiko penularan DBD di wilayah perumahan yang penduduknya lebih padat. Sebab, satu nyamuk yang membawa virus dalam satu jangka waktu menggigit, akan mampu menularkan virus tersebut kepada lebih dari satu orang.

Sumber: