Pedagang Warteg Rugi Kena Gusur PT KAI

Pedagang Warteg Rugi Kena Gusur PT KAI

Situasi saat warteg milik Ade Mulyadi, 30, terkena pengosongan oleh petugas PT KAI, di Jalan Laswi, Kec. Batununggal, pada Rabu (20/7).-(Foto: Deni Armansyah/Jabar Ekspres)-

Radarjabar.disway.id, BANDUNG - Seorang pedagang warung nasi tegal (warteg), Ade Mulyadi (30), dirugikan. Dirinya turut terkena penggusuran lahan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung, di Jalan Laswi, pada Rabu (20/7) pagi.

Bukan hanya karena tidak bisa berjualan kembali. Dia menuturkan, kerugian tersebut akibat modal yang telah dikeluarkan selama ini. Serta uang kontrakan yang sudah dibayarkan.

"Yang bikin aku sedih ini aku baru bayar kontrak bulan kemarin, sesudah lebaran," ujarnya di depan warteg miliknya, Rabu (20/7).

Dia menceritakan, biaya kontrakan naik tiap tahun. Dari semula Rp12,5 juta per tahun pada 2008. Saat ini sudah menyentuh Rp25 juta. "Setiap dua tahun sekali saya bayarnya. Makanya saya merasa jadi korban."

Sementara itu, kata Ade, tenaga yang telah dikerahkannya dari semenjak subuh menjadi sia-sia. Buka pada pukul 8 pagi, bukannya menerima pembeli, dia malah berhadapan dengan gerombolan petugas PT KAI.

"Saya sudah masak banyak ini, baru buka. Saya buka jam 6. Mereka datang jam 8," katanya.

Mengerahkan lima orang pekerja, dia mulai belanja keperluan jualan dari pukul 5 pagi. "Masak-masak jam 8. Bukannya pembeli, yang datang malah pasukan kayak gini," sesalnya.

Selain menyesalkan hal demikian, kepada PT KAI, dirinya heran. Mengapa koordinasi tersebut tidak sampai kepadanya.

"Saya cuma pasrah aja. Harusnya koordinasi dulu," imbuh Ade.

Beruntung, barang-barang miliknya tidak raib diambil petugas. Dia mengaku, itu akibat dirinya yang mencoba bisa tetap mempertahankan.

Adapun nasib Ade, tidak jauh lebih baik dari dugaan. Kini dirinya, tengah memikirkan tempat selanjutnya untuk berjualan.

Sedangkan perihal masa kontrak yang baru saja dibayarkan. Dia mengharapkan kebijaksanaan pemilik kontrakan.

"Mungkin minta negosiasi ke pemilik kontrakan," ujar Ade, "Nanti paling pindah tempat," pungkasnya.*** (zar)

Sumber: Jabar Ekspres