Hotman Paris Tanggapi Soal Pemintaan Holywings untuk Ditutup
JAKARTA - Pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea angkat bicara soal banyaknya desakan agar Holywings Jakarta ditutup permanen.
Adapun desakan itu muncul dari sejumlah organisasi Islam dari MUI hingga Ansor NU, buntut dari promosi minuman alkohol gratis bagi yang bernama Muhammad dan Maria.
Hotman Paris sebagai pemilik saham di Holywings mengatakan, kekhilafan itu dilakukan oleh oknum dan kini telah diproses hukum.
Hotman berujar, Holywings memperkerjakan sebanyak 3000 karyawan. Dari jumlah itu, sebagian besar beragam Islam.
"Jangan lupa, ini yang penting, Holywings itu punya karyawan hampir 3.000," ucap Hotman saat dihubungi, Ahad, (26/6).
"Dari 3.000 ini kurang lebih 2.850 adalah karyawan yang beragama Islam," katanya.
Hotman mengatakan, dia sebagai pemilik saham tidak setuju dengan adanya promosi miras yang telah melukai umat beragama itu.
"Saya sebagai investor pasti tidak akan mengizinkan seperti ini karena Hotman salah satu putra indonesia beragama Kristen yang sangat dekat dengan Islam," kata Hotman.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa dirinya tidak mungkin membiarkan penistaan agama Islam di Holywings.
Sebab dia sebagai pemeluk Kristen mempunyai kedekatan dengan Islam. Hotman bahkan sempat diberi gelar Gus Soleh.
"Jadi saya itu orang yang sering diundang ceramah di pesantren, antara lain Tebuireng di Jombang, Lirboyo di Kediri dan saya sangat dekat dengan para kiai dan ustad bahkan saya dikasih gelar 'gus'. Tidak mungkin saya mengizinkan adanya penistaan agama di Holywings," ucap Hotman.
Hotman Paris sebelumnya, juga telah bersilaturahim ke Kiai Cholil Nafis- Ketua MUI pusat, sekaligus mengklarifikasi terkait promosi minuman keras (miras) di bar Holywings.
Hotman Paris akui promosi miras dengan nama Muhammad dan Maria itu telah membuat gaduh dan ketersinggungan ummat Islam.
Kepada Ketua MUI, Hotman meminta maaf atas kejadian tersebut.
Sumber: