Gangguan Mimpi Buruk: Gejala Psikologis, Penyebab, & Komplikasi

Gangguan Mimpi Buruk: Gejala Psikologis, Penyebab, & Komplikasi

Gangguan Mimpi Buruk: Gejala Psikologis, Penyebab, & Komplikasi-(Ilustrasi: Wikimedia Commons)-

Radarjabar.disway.id — Mimpi buruk merupakan pengalaman umum setiap orang. Meski demikian, mimpi buruk kerap menjadi hal yang mengganggu.

Mimpi buruk bisa mengganggu kualitas tidur. Itu kerap terjadi pada anak-anak. Oleh karenanya, mimpi buruk bisa menjadi suatu disorder. Nightmare disorder.

Gangguan mimpi buruk adalah gambaran-gambaran negatif dalam mimpi yang begitu sering terjadi. Ketika gangguan mimpi kerap terjadi, ia bisa menyebabkan stress, mengacaukan kualitas tidur, dan menimbulkan ketakutan ketika hendak tidur.

GEJALA

Mimpi buruk dapat jarang atau lebih sering terjadi. Bahkan bisa terjadi beberapa kali dalam semalam. Episode umumnya singkat, tetapi menyebabkan seorang terbangun. Pada akhirnya, tidur lagi jadi sulit.

Seseorang harus segera melakukan konsultasi jika mimpi buruk:

  • Sering terjadi
  • Aktivitas di siang hari jadi terganggu, seperti kecemasan atau ketakutan yang terus-menerus, atau kecemasan sebelum tidur karena mengalami mimpi buruk lainnya
  • Mengganggu konsentrasi atau ingatan
  • Membuat kelelahan di siang hari, ngantuk dan loyo
  • Menyebabkan ketakutan

PENYEBAB

Dalam dunia medis, gangguan mimpi buruk disebut sebagai parasomnia. Kendati demikian, penyebab mimpi buruk tidak bisa diketahui secara pasti.

Banyak hal yang menjadi penyebab kenapa seorang mengalami mimpi buruk. Berikut ini merupakan hal-hal yang menjadi penyebab mimpi buruk, dilansir dari Mayo Clinic:

Stres atau kecemasan. Mimpi buruk bisa karena tekanan kehidupan sehari-hari, seperti masalah yang terjadi di luar atau di dalam lingkungan keluarga.

Pengalaman pahit juga menjadi penyebab mimpi buruk. Kematian dari orang yang sangat dicintai, misal. Perasaan cemas beresiko besar membuat mimpi buruk.

Trauma. Pengalaman berupa mengalami kecelakaan, cedera, pelecehan fisik atau seksual atau peristiwa traumatis lain juga bisa menjadi penyebab mimpi buruk.

Orang dengan pengidap gangguan stress pascatrauma (PTSD) kerap mengalami mimpi buruk

Kurang tidur. Waktu tidur yang tidak menentu dan bangun tanpa jam teratur juga menjadi penyebab mimpi buruk. Dalam hal ini, orang dengan pengidap insomnia juga kerap mengalami mimpi buruk.

Buku dan film menakutkan. Karya fiksi, bagi beberapa orang, juga bisa menjadi faktor kehadiran mimpi buruk ketika tidur. Mimpi buruk bisa merupakan proyeksi dari buku fantasi atau film horor.

KOMPLIKASI

Jika mimpi sering terjadi, maka ia memiliki dampak buruk bagi aktivitas sehari-hari:

Ngantuk. Rasa ngantuk berat atau berlebihan pada siang hari tentu akan mengganggu kegiatan belajar di sekolah atau di tempat kerja, misal. Itu menjadi bahaya ketika pekerjaan seseorang adalah seorang pengemudi.

Kekacauan psikologis. Gangguan mimpi buruk mengakibatkan suasana hati jadi tidak menentu, bahkan membikin depresi, dan kecemasan.

Takut tidur. Mimpi buruk yang sudah menjadi teror membuat seseorang takut untuk tidur. Sebab, mereka tidak mau mengalaminya lagi.

Sumber: Jabar Ekspres