Bunda Erlyanie membuat keputusan berani: pergi ke Jakarta dan mencari peruntungan imbas kondisi ekonomi keluarganya yang serba kekurangan dan pas-pasan.
Dirinya pamit pada keluarganya untuk mengejar cita-citanya tersebut di Kota Terpadat di Dunia itu bermodalkan tiga potong baju yang dilapisi kresek saja.
Cerita Menjalani Profesi ART
Setibanya di Jakarta, Erlyanie lantas melamar pekerjaan sebagai asisten rumah tangga (ART). Untuk mendapatkan penghidupan, ia mengerjakan banyak tugas, mulai dari mencuci piring, mengepel rumah.
Dia mendapatkan upah yang tidak setimpal dengan keringat dan kerja kerasnya, hanya memeroleh gaji senilai Rp100 ribu per bulannya. Selama enam bulan saja masa abdinya bersama majikan pertama, ia hanya bertahan selama 6 bulan.
BACA JUGA:Rekomendasi 5 Glow Serum Produk Lokal Pilihan Bagus di 2025
Namun pengalaman pahit di rumah majikan kedua, Erlyanie tidak mendapatkan gaji selama dua tahun bekerja di sana!
Erlyanie bagaimanapun emoh mengecewakan siapapun, sehingga tetap bekerja di sana, bahkan sampai dianggap anak sendiri oleh sang majikan.
Suatu hari, karena sering mengintip di sekitar lingkungan SMP, Erlyanie dipanggil oleh kepala sekolah tersebut dan dapat ajakan untuk bersekolah di sana.