Bagi Daewoong, inisiatif mendirikan laboratorium DDS di ITB bukan sekadar investasi riset, tetapi bagian dari visi jangka panjang.
“Daewoong mendirikan dan mendukung Laboratorium DDS di ITB sebagai bagian dari visi jangka panjang kami untuk mendorong inovasi terbuka di Indonesia,” jelas Dita Ayu Purnamasari, peneliti yang terlibat langsung dalam pengembangan fasilitas ini.
Ia menambahkan, pihaknya menyediakan fasilitas berteknologi tinggi, pendampingan teknis, dan kerangka riset berstandar internasional agar para peneliti dan universitas di Indonesia dapat berkolaborasi dan menciptakan teknologi yang benar-benar bermanfaat bagi pasien.
BACA JUGA:Pasar Seni ITB 2025, Dorong Transformasi Festival Seni ke Skala Nasional
Menurut Dita, inisiatif ini juga mencerminkan filosofi pertumbuhan Daewoong.
“Kami ingin Daewoong dikenal sebagai mitra pertumbuhan, bukan hanya bagi dunia bisnis, tetapi juga bagi komunitas akademik dan ilmiah. Dengan memberdayakan talenta muda dan mendorong pertukaran pengetahuan, kami menunjukkan bahwa keberhasilan Daewoong dibangun atas filosofi win-win-win — pertumbuhan bagi manusia, mitra, dan pasien,” ujarnya.
Namun, perjalanan riset lintas institusi tentu memiliki tantangan tersendiri.
“Tantangan utama adalah menyatukan budaya kerja yang berbeda—antara kebebasan akademik dan kedisiplinan industri. Kami mengatasinya dengan komunikasi yang transparan, tujuan bersama, dan menjaga semangat kolaborasi melalui pertemuan riset dan sesi mentoring rutin,” ungkapnya.