“Kami pastikan makanan ini diterima dalam keadaan baik, sehingga tidak ada lagi nilai kurang gizi bagi masyarakat,” tegasnya.
Pertemuan ini sekaligus menjadi teladan pola kolaborasi baru: menggabungkan program gizi dan lingkungan dalam satu napas kerja. Ketika dapur umum mampu menghasilkan makanan bergizi sekaligus mengolah limbahnya menjadi kompos bermanfaat, dua tujuan besar tercapai sekaligus—kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
Kehadiran komposter mungkin terlihat sederhana, namun mengandung filosofi penting: tidak ada yang terbuang percuma. Sisa makanan yang biasanya menjadi sampah kini bertransformasi menjadi sumber daya baru.
Bandung pun kembali menunjukkan dirinya sebagai kota yang terus berinovasi, bukan hanya dalam teknologi dan kreativitas, tetapi juga dalam urusan paling mendasar: makanan sehat dan lingkungan bersih. (*)