RADAR JABAR - Pemerintah terus support pada peningkatan produksi pertanian untuk mendukung ketahanan pangan di daerah dan nasional.
Salah satu langkah strategis yang dilakukan pemerintah adalah meningkatkan infrastruktur saluran irigasi untuk mendongkrak produksi pertanian.
Peningkatan infrastruktur fisik pembangunan saluran irigasi itu saat ini sedang berlangsung di Jalan Babakanhaji Patah/BHF RW.12/RW.03 Desa Cibodas Kecamatan Solokanjeruk Kabupaten Bandung, Selasa 17 September 2025.
Pembangunan saluran irigasi itu dari program Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) RI disalurkan melalui program aspirasi Wakil Ketua DPR RI DR. KH. Cucun Ahmad Syamsurizal SAg, MAP.
Hal ini sebagai bukti nyata kehadiran pemerintah, khususnya Kang Haji Cucun dalam membawa aspirasi masyarakat untuk mendukung ketahanan pangan.
BACA JUGA:Bersama Bupati Bandung, Cucun Resmikan Jembatan dan Jalan di Kecamatan Pacet
BACA JUGA:Dari Sampah Jadi Batako, Bupati Bandung Bakal Jadikan Motah Prototipe TPS3R di Semua Desa
Adanya peningkatan pembangunan saluran irigasi itu mendapat perhatian dan apreasiasi langsung dari masyarakat, khususnya para petani maupun pemilik lahan sawah yang dialiri dari saluran irigasi tersebut.
Mereka pun mengucapkan terima kasih kepada Kang Haji Cucun yang sudah memfasilitasi aspirasi para petani dalam pembangunan infrastruktur fisik saluran irigasi tersebut.
Atas dasar aspirasi itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui Camat Solokanjeruk Rahmatullah Mukti Prabowo dan Kasi Pembangunan Cucu Munajat melaksanakan monitoring pelaksanaan pembangunan dalam Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) dari Kementerian PUPR Tahun Anggaran 2025
"Pengerjaan fisik pembangunan dalam program P3-TGAI ini sepanjang 485 meter," kata Camat Prabowo di Solokanjeruk, Selasa siang.
Ia mengatakan program Kementerian PUPR ini juga merupakan program aspirasi dari Wakil Ketua DPR RI DR. KH. Cucun Ahmad Syamsurizal SAg, MAP.
"Program P3-TGAI ini yang bertujuan untuk membangun jaringan irigasi kecil dan tersier secara partisipatif menggunakan peran masyarakat petani," katanya.