RADAR JABAR - Proyek pipanisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dari Sungai Citarum di wilayah Bandung Timur dilanjutkan kembali.
Sebelumnya, proyek ini ditolak sejumlah petani yang meminta penggalian SPAM dihentikan. Hal senada juga disampaikan anggota Komisi C DPRD Kabupaten Bandung, Toni Permana, yang mengimbau proyek ini dihentikan sementara waktu. Pantauan Radar Jabar di lapangan, proyek SPAM kembali dilakukan di sejumlah wilayah di Kecamatan Ciparay, di antaranya Desa Sagaracipta dan Pakutandang. Informasi yang diperoleh, proyek galian dan pemasangan pipanisasi air baku dari Sungai Citarum tersebut dilaksanakan kembali pada hari Senin, 14 Juli 2025 kemarin. Jajang, seorang warga Sagaracipta, menyebut bahwa penggalian SPAM sudah berlangsung lama si wilayahnya. Namun saat ini, penggalian maju ke bawah yakni ke Desa Pakutandang. Ia menambahkan, ada imbauan untuk penghentian proyek ini oleh dewan dari media, namun faktanya kegiatan tersebut kembali berjalan. "Saya baca di sejumlah media, pak Dewan Toni mengimbau proyek ini dihentikan sementara waktu. Namun faktanya, saat ini pengerjaan kembali dilakukan," ucapnya saat di konfirmasi Radar Jabar di Ciparay, Rabu, 16 Juli 2025. BACA JUGA:DPRD Kabupaten Bandung Minta Perumda Tirta Raharja Stop Sementara Proyek Pipanisasi Air Baku di Pacet Jajang melanjutkan, proyek ini juga ditolak oleh sejumlah petani dikarenakan pengambilan air bakunya langsung dari Sungai Citarum. Menurutnya, wajar saja petani mengaku khawatir dengan proyek SPAM ini karena air baku dari Sungai Citarum akan menjadi berkurang pada saat musim kemarau nanti. "Saya juga berasal dari keluarga petani. Diharapkan persoalan ini cepat selesai dan tentunya tidak merugikan kedua belah pihak," tuturnya. "Di satu sisi, ini merupakan program pemerintah. Di sisi lainnya, ada petani yang khawatir dengan adanya proyek ini yang nantinya di musim kemarau, debit air menjadi berkurang," pungkas Jajang. Diberitakan sebelumnya, proyek pipanisasi SPAM sempat berhenti karena ada penolakan dari sejumlah petani. Selain itu, juga adanya permintaan serupa yang disampaikan anggota Komisi C DPRD Kabupaten Bandung, Toni Permana. Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Kabupaten Bandung itu merespon soal polemik proyek pipanisasi SPAM dari Sungai Citarum di wilayah Bandung Timur. Wilayah tersebut meliputi Desa Sagara Cipta dan Cikoneng, Kecamatan Ciparay, yang berbatasan langsung dengan Desa Cipeujeuh, Kecamatan Pacet. Legislator yang juga Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Bandung ini meminta Perumda Air Minum Tirta Raharja untuk menghentikan sementara proyek pipanisasi air baku dari Sungai Citarum tersebut. "Saat kemarin kami rapat, memang tidak ada temuan dari BPK. Namun terkait proyek mereka di Kecamatan Ciparay, ada masalah, ada penolakan dari masyarakat. Kami minta PDAM menjelaskan secara detail soal rencana proyek tersebut, termasuk Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) dan lain sebagainya. Dan kami minta hentikan dulu proyek itu sebelum dilakukan sosialisasi yang masif kepada semua lapisan masyarakat," kata Toni Permana melalui sambungan telepon, Rabu, 2 Juli 2025 lalu. Ketua Fraksi Nasdem ini menilai, proyek SPAM memang diperuntukkan sebagai penyediaan air bersih bagi masyarakat. Namun, sambungnya, tidak boleh juga mengorbankan kepentingan masyarakat, khususnya para petani yang selama ini mengolah ribuan hektar lahan pertanian di Kecamatan Ciparay dan beberapa kecamatan lainnya. "Selain kepada para petani, sebaiknya Perumda Air Minum Tirta Raharja juga melakukan sosialisasi secara detail kepada kelompok-kelompok masyarakat pegiat lingkungan," harapnya. Menurut Toni, penolakan masyarakat timbul salah satunya karena kurang sosialisasi. Selama ini nyatanya baru sampai kepada para Kades dan pemilik lahan yang dibebaskan, itu pun banyak masalah. Padahal menurutnya yang akan paling terdampak adalah para petani karena debit air untuk pertanian pasti berkurang, apalagi proses pengambilan akan menyedot air baku sekira 1200 meter kubik per detik. Tak hanya itu saja, lanjut Toni, soal anggaran pembangunan proyek tersebut pun dirasa belum jelas. Sepengetahuannya, proyek tersebut adalah bisnis to bisnis antara Perumda Tirta Raharja dengan salah satu perusahaan swasta. Namun anehnya, ia mendengar pihak swasta ini mendapatkan pinjaman dari SMI yakni sebuah skema pembiayaan yang berada di bawah Kementerian Keuangan. Itu artinya, perusahaan swasta tersebut tidak memiliki modal. "Ini kan aneh. Kenapa enggak langsung saja Perumda Tirta Raharja pinjam uang ke SMI lalu menggandeng pihak ke tiga atau swasta untuk pengerjaannya? Kalau begitu (kerjasamanya) kan kebayang bebannya sangat berat," katanya.Indahkan Imbauan DPRD Kabupaten Bandung, Proyek Pipanisasi SPAM di Ciparay Kembali Dilanjutkan
Rabu 16-07-2025,20:50 WIB
Reporter : Yusup
Editor : Fadillah Asriani
Kategori :
Terkait
Kamis 17-07-2025,17:25 WIB
Soroti Kasus Penjualan Bayi ke Singapura, Waket DPRD Kabupaten Bandung Minta Pemerintah Lakukan Hal Ini
Rabu 16-07-2025,20:50 WIB
Indahkan Imbauan DPRD Kabupaten Bandung, Proyek Pipanisasi SPAM di Ciparay Kembali Dilanjutkan
Rabu 16-07-2025,17:04 WIB
Video Viral Pemulung Asal Majalaya di TPA Sarimukti, Begini Jawaban Dinsos Kabupaten Bandung
Selasa 15-07-2025,10:09 WIB
Soal Fraud di Cabang Soreang, Bank BJB Pastikan Dana dan Hak Nasabah Tidak Terganggu
Senin 14-07-2025,19:26 WIB
Ratusan Warga Dua Desa di Kecamatan Ciparay Terima Sertipikat Elektronik PTSL Gratis dari BPN
Terpopuler
Kamis 17-07-2025,15:21 WIB
Perumda Pasar Tohaga Bakal Tertibkan PKL di Dua Pasar, 115 Pedagang Daftar di Pasar Cileungsi
Kamis 17-07-2025,17:25 WIB
Soroti Kasus Penjualan Bayi ke Singapura, Waket DPRD Kabupaten Bandung Minta Pemerintah Lakukan Hal Ini
Kamis 17-07-2025,15:10 WIB
Resah Karena Kerap Berikan Pelayanan Buruk, Masyarakat Minta Direktur RSUD Cibabat Dicopot
Kamis 17-07-2025,16:07 WIB
9 Persen Usia Kerja Masih Nganggur, Pemkot Cimahi Tingkatkan Kompetensi SDM
Terkini
Jumat 18-07-2025,06:48 WIB
Mendagri Lantik Pengurus APKASI, Kang DS: Kami Siap Dukung Visi Indonesia Emas 2045
Kamis 17-07-2025,22:54 WIB
Platform E-Commerce Ini Paling Dipilih UMKM & Brand Lokal, Riset IPSOS 2025 Ungkap Faktanya!
Kamis 17-07-2025,18:42 WIB
Kejari Tahan Tiga Tersangka Kasus Korupsi Caravan di Dinkes KBB, Kerugian Negara Capai 3,3 Miliar Rupiah
Kamis 17-07-2025,17:25 WIB
Soroti Kasus Penjualan Bayi ke Singapura, Waket DPRD Kabupaten Bandung Minta Pemerintah Lakukan Hal Ini
Kamis 17-07-2025,16:07 WIB