RADAR JABAR – Program bantuan pembiayaan kepemilikan rumah melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) kini semakin mudah diakses dan lebih terjangkau, khususnya bagi kelompok masyarakat dengan penghasilan rendah yang ingin mewujudkan impian memiliki rumah sendiri.
Menurut penjelasan dari Berdi Dwijayanto, selaku Asisten Manajer Pemasaran Pembiayaan Program dari BP Tapera (Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat), saat ini masyarakat berpenghasilan rendah bisa mendapatkan hunian layak dengan syarat uang muka (down payment/DP) yang sangat ringan.
DP yang diperlukan bahkan bisa dimulai dari hanya 1 persen, atau sekitar Rp1,6 juta, untuk rumah dengan harga di kisaran Rp166 juta. Hal ini tentu menjadi angin segar bagi masyarakat yang sebelumnya kesulitan mengakses pembiayaan rumah karena tingginya biaya awal.
"Bahkan, dengan adanya bantuan subsidi uang muka dari Kementerian PUPR sebesar Rp4 juta, DP yang ditanggung masyarakat bisa hanya sekitar Rp1 juta,” kata Berdi usai melakukan Sosialisasi Pembiayaan Perumahan Bagi ASN dan Pekerja di Jawa Barat, bertempat di Aula Tampomas, Pusat Pemerintahan Sumedang, Jumat (4/7).
BACA JUGA:Tepati Janji, Taj Yasin Serahkan Bantuan Benih Padi untuk Petani Terdampak Banjir di Demak
BACA JUGA:Alasan Jateng Manarik Untuk Tempat Investasi
Menurutnya, program ini menawarkan bunga tetap 5% hingga lunas dengan tenor hingga 20 tahun, sehingga cicilan per bulannya hanya sekitar Rp1 jutaan. Selain itu, masyarakat juga akan mendapatkan asuransi jiwa, kebakaran, dan kredit serta bebas PPN.
Syarat utama penerima subsidi, pertama Warga Negara Indonesia (WNI), Memiliki KTP, Belum pernah menerima subsidi perumahan, tidak memiliki rumah (rumah pertama).
"Kemudian, berpenghasilan tetap atau tidak tetap sesuai batasan. Untuk wilayah Jawa, maksimal penghasilan Rp8,5 juta bagi single, dan Rp10 juta untuk yang sudah menikah," katanya.
Berdi mengatakan, bahwa strategi penyebaran informasi dilakukan melalui kerja sama dengan Bank BJB serta pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Program ini telah digelar dalam rangkaian kegiatan sosialisasi di berbagai wilayah seperti Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Majalengka, dan Sumedang.