"Diutamakan lansia yang menjadi indung asuh ini berada di lingkungan terdekat tempat tinggal ASN. Minimal sekali sebulan, ASN wajib mengunjungi indung asuh masing-masing dengan memberikan santunan berupa uang kadeudeuh atau bentuk bantuan lainya yang dibutuhkan oleh indung asuh," terangnya.
Dalam pelaksanaannya, program ini juga diintegrasikan dalam aplikasi Daftar Hadir Elektronik (DHE) Kabupaten Bandung, baik untuk pencatatan data indung asuh ASN, aktivitas kunjungan dan pemberian santunan, data base lansia serta monitoring dan evaluasi program.
Selain ASN Kabupaten Bandung, Kang DS juga sempat menyerukan kepada 20 ribuan kader PKK di tiap desa/kelurahan se-Kabupaten Bandung untuk turut mengawal Program Unggulan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Nyaah ka Indung.
"Saya mengajak kepada seluruh kader PKK di setiap desa/kelurahan, untuk mengawal Program Unggulan Gubernur Jawa Barat "Jabar Nyaah Ka Indung"," seru Kang DS saat acara halal bihalal dan Pengajian Rutin TP PKK Kabupaten Bandung, di Dome Bale Rame, Soreang, Kamis 10 April 2025 lalu.
Menurutnya, program ini bertujuan menempatkan perempuan, khususnya para ibu, sebagai pilar utama dalam pembangunan keluarga dan masyarakat.
"Nantinya seluruh kader PKK di setiap desa/kelurahan untuk mendata ibu-ibu lansia, untuk didaftarkan ke kepala desanya masing-masing dan disampaikan kepada camat, untuk dapat dimasukkan sebagai penerima santunan atau kadeudeuh dari para ASN, agar realisasinya tepat sasaran."
"Jangan sampai ada lansia di sekitar kita yang tidak terperhatikan atau bahkan terlantar," tegasnya.
Kang DS berharap para ASN untuk menyisihkan sebagian rezekinya, baik dari gaji maupun Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) setiap bulan dan langsung diberikan kepada ibu asuh yang mereka pilih dari lingkungan sekitar.