Menurutnya yang terpenting adalah duduk bersama. Tujuannya mencari solusi terbaik atas polemik kepentingan itu. “Bagaimana caranya agar Kota Bandung tetap hidup UMKMnya dan BIJB Kertajati tetap bisa terbang,” urainya.
Wacana reaktivasi Bandara Husein mencuat akhir-akhir ini. Desakan reaktivasi itu salah satunya disampaikan Wali Kota Bandung Terpilih M.Farhan. Itu juga atas menampung aspirasi dari sejumlah kelompok masyarakat di Kota Bandung.
BACA JUGA:Dedi Mulyadi Minta Dana Pajak Kendaraan Dipakai untuk Pembangunan Jalan, Ini Sanksi yang Tidak Bayar
BACA JUGA:Dedi Mulyadi Ingin Perbanyak MPP di Subang, Bupati Siap Wujudkan
Di sisi lain, reaktivasi Bandara Husein tentu bakal berbuntut pada BIJB Kertajati. Yakni bandara ikon Jawa Barat yang ada di Majalengka. Bandara itu telah beroperasi dan menerima peralihan penerbangan komersil dari Bandara Husein atas kebijakan pemerintah pusat.
Namun kinerja BIJB Kertajati belum maksimal. Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar sempat mencatat tren kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) melalui pintu masuk Bandara Kertajati belum semoncer ketika melalui Bandara Husein Sastranegara. Tercatat pada Juni 2024 misalnya, baru ada 687 wisman yang masuk ke Jabar.
Jumlah itu cukup jauh jika dibandingkan dengan kedatangan wisman saat masih pengoperasian Bandara Husein Sastranegara. Tercatat pada periode Juni 2019 atau sebelum ada pandemi Covid 19, ada 8.652 wisman.
Kemudian tren M-to-M antara Mei dan Juni 2024 sendiri juga mengalami penurunan. Di Mei lalu ada 1.360 wisman yang masuk melalui Bandara Kertajati. Atau anjlok 49,49 persen.(son)