"Kami masih melakukan pendataan, namun diperkirakan ada puluhan rumah yang terdampak akibat abrasi pantai dan gelombang pasang yang terjadi di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi," kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim di Sukabumi, Jumat. Menurut Medi, pihaknya masih menunggu informasi lebih lengkap dari petugas penanggulangan bencana kecamatan (P2BK), karena bencana abrasi ini terjadi di lebih dari satu lokasi. BPBD juga telah melakukan berbagai langkah penanganan dampak bencana, termasuk menangani abrasi pantai dan gelombang pasang. Selain itu, BPBD tengah berupaya membuka akses jalan di tiga kecamatan yang masih berstatus tanggap darurat bencana, yaitu Kecamatan Tegalbuleud, Kalibunder, dan Pabuaran. BACA JUGA:Relawan Tangguh Pantau Pantai Selatan Cianjur, Imbau Wisatawan Tidak Berenang BACA JUGA:5 Pantai Terindah di Jawa Barat Ini Punya Pemandangan Menakjubkan Sementara itu, warga Kampung Cipatuguran, Ujang Sudira, menyebutkan bahwa rumah yang terdampak abrasi berada di RW 20 dan 21. Abrasi ini telah berlangsung sejak 5 Desember 2024 dan terus meluas hingga sekarang. Tercatat sekitar 10 rumah mengalami kerusakan berat. Meski tidak ada korban jiwa, pemilik rumah terpaksa mengungsi ke rumah kerabat yang masih berada di dekat lokasi agar tetap dapat memantau kondisi rumah mereka. Karena khawatir abrasi akan semakin meluas, Ujang memutuskan untuk mengevakuasi keluarganya serta barang-barang berharga ke tempat yang lebih aman. Ia juga meminta dinas terkait untuk segera membangun tanggul dan memperbaiki kerusakan akibat air laut pasang, guna mencegah dampak abrasi yang lebih parah.
RADAR JABAR DISWAY - Abrasi pantai di Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengakibatkan puluhan rumah mengalami kerusakan dan memaksa sebagian warga untuk mengungsi.