Mengenal Metode Lahiran Water Birth yang Dilakukan Nikita Willy

Rabu 18-12-2024,16:14 WIB
Reporter : Fadillah Asriani
Editor : Fadillah Asriani

Kondisi air hangat membuat jaringan perineum lebih lentur, sehingga mengurangi risiko robekan atau perlunya episiotomi (pengguntingan perineum).

 

  1. Pengalaman yang Lebih Menenangkan

Suasana dalam air yang hangat dan nyaman memberikan pengalaman melahirkan yang lebih tenang, baik untuk ibu maupun bayi.

 

BACA JUGA:5 Makanan Kaya Asam Folat yang Baik untuk Kesehatan, Terutama untuk Ibu Hamil

BACA JUGA:5 Alasan Mengapa Ibu Hamil Mengalami Kesulitan Tidur dan Cara Mengatasinya

 

Risiko Water Birth

Meski memiliki banyak manfaat, water birth juga memiliki beberapa risiko yang perlu diperhatikan, seperti:

  1. Infeksi

Kebersihan air dalam kolam sangat penting untuk mencegah infeksi. Oleh karena itu, water birth harus dilakukan di fasilitas yang memadai dengan pengawasan tenaga medis.

  1. Komplikasi pada Bayi

Jika tidak dilakukan dengan tepat, ada risiko bayi menghirup air saat lahir. Hal ini dapat dicegah dengan memastikan bayi segera diangkat ke permukaan setelah lahir.

  1. Keterbatasan Penanganan Darurat

Jika terjadi komplikasi selama persalinan, ibu mungkin perlu segera dipindahkan keluar dari kolam untuk tindakan lebih lanjut, yang bisa memakan waktu.

 

Persiapan Water Birth

  1. Konsultasi dengan Dokter atau Bidan

Pastikan metode ini cocok untuk kondisi kehamilanmu. Water birth biasanya tidak dianjurkan bagi ibu dengan komplikasi kehamilan, seperti tekanan darah tinggi, preeklamsia, atau kehamilan kembar.

 

  1. Memilih Fasilitas yang Tepat

Pilih rumah sakit atau klinik bersalin yang menyediakan fasilitas water birth dan memiliki tenaga medis berpengalaman. Namun sayangnya di Indonesia sendiri belum ada dokter atau klinik spesial yang menangani proses lahiran water birth, jadi bila kamu tertarik kamu bisa melakukan proses persalinan di luar negeri.

 

  1. Mengikuti Kelas Persiapan Persalinan
Kategori :