RADAR JABAR - Anggota DPR dari Partai Pekerja Filipina di Luar Negeri (OFW), Marissa “Del Mar” Magsino, mengajukan resolusi yang mendesak Presiden Ferdinand R. Marcos Jr. untuk memberikan pengampunan kepada Mary Jane Veloso, pada Senin (16/12).
Magsino menyatakan bahwa pengampunan ini akan mengakhiri bayang-bayang hukuman yang pernah diterima Veloso serta menegaskan komitmen Filipina untuk memperjuangkan keadilan bagi semua pekerja migran.
“Pengampunan tidak hanya akan mengakhiri bayang-bayang hukuman yang pernah ia terima, tetapi juga menegaskan kembali komitmen kami untuk memperjuangkan keadilan bagi setiap OFW,” ujar Magsino.
Ia juga menekankan perlunya intervensi pemerintah dalam menangani eksploitasi dan ketidakadilan yang dihadapi sebagian OFW.
BACA JUGA:Kemlu RI Siapkan Evakuasi WNI Tahap Selanjutnya dari Suriah
BACA JUGA:Indonesia Evakuasi 30 WNI dari Suriah di Tengah Konflik
Magsino mengimbau pemerintah untuk memperkuat undang-undang anti-perdagangan manusia dan meningkatkan dukungan terhadap pekerja migran.
"Kisah Mary Jane adalah pengingat nyata akan bahaya yang dihadapi OFW dalam mengejar kehidupan yang lebih baik. Dengan mengajukan pengampunan, Presiden Marcos dapat membantu memulihkan martabatnya dan menunjukkan kepada dunia bahwa Filipina berdiri teguh dalam melindungi warganya di luar negeri," ujarnya.
Menurut Magsino, kembalinya Veloso ke Filipina merupakan hasil dari advokasi panjang yang dilakukan oleh keluarga dan kelompok hak asasi manusia, serta penerapan kebijakan baru oleh pemerintah Indonesia yang memungkinkan pemindahan tahanan asing ke negara asalnya.
"Kita tidak boleh membiarkan kisah Mary Jane Veloso terulang lagi terhadap pekerja migran Filipina lainnya. Kasusnya seharusnya mendorong kita untuk berbuat lebih banyak dalam melindungi OFW dari perdagangan manusia dan eksploitasi," tambahnya.
BACA JUGA:PBB Tegaskan Pentingnya Bantuan Kemanusiaan Pasca Jatuhnya Rezim Assad
BACA JUGA:Hizbullah Tegaskan Tidak Akan Menyerah Meski Dihadang Agresi Israel
Dalam Resolusi DPR Filipina No. 2139 yang diajukan, Magsino menjelaskan bahwa selama persidangan Veloso, ia tetap bersikukuh tidak bersalah, mengklaim telah menjadi korban penipuan oleh Maria Kristina Sergio, yang merekrutnya untuk membawa koper ke Indonesia setelah ia kehilangan pekerjaan di Malaysia.
Magsino juga mengungkapkan bahwa partainya akan terus memperjuangkan perlindungan kesejahteraan dan hak-hak pekerja Filipina di luar negeri, serta berterima kasih kepada Presiden Marcos dan pejabat lainnya atas upaya mereka dalam memfasilitasi kepulangan Veloso.