RADAR JABAR- Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Dede Yusuf Macan Effendi, mengungkap beberapa penyebab menurunnya tingkat partisipasi pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Faktor utama yang disebutkan meliputi kejenuhan masyarakat, tingginya biaya pilkada, serta minimnya sosialisasi yang dilakukan.
"Kejenuhan terhadap pemilihan yang berlangsung dalam tahun yang sama adalah hal yang paling terasa," ujar Dede dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu. Faktor kedua, lanjut Dede, adalah besarnya biaya yang diperlukan untuk mengikuti pilkada. Hal ini menyebabkan banyak calon yang diharapkan masyarakat tidak mampu berpartisipasi. "Calon yang diinginkan masyarakat mungkin tidak sanggup karena biaya yang sangat besar, terlebih lagi pilkada tahun ini dilakukan secara serentak di berbagai daerah," jelasnya. BACA JUGA:Tolak Klarifikasi Kasus Pelecehan Seksual, Inilah Profil Anggota DPRD Kabupaten Cirebon Mahmud Jawa BACA JUGA:DPR Sahkan Capim dan Calon Dewas KPK Periode 2024-2029 Selain itu, kurangnya sosialisasi yang menyasar pemilih pemula, terutama generasi muda seperti Gen Z, juga menjadi kendala signifikan. "Upaya merangkul pemilih pemula, khususnya generasi muda, baik dari peserta pilkada maupun dari sosialisasi yang dilakukan KPU, masih kurang optimal," tambah Dede. Menanggapi situasi ini, Dede menyatakan bahwa Komisi II DPR RI akan melakukan evaluasi terhadap efektivitas pelaksanaan pilkada serentak yang digelar bersamaan dengan Pemilu 2024. "Kami merasa perlu mengevaluasi apakah pelaksanaan pilkada dan pemilu sebaiknya dipisahkan tahunnya, agar euforia memilih bisa lebih tinggi. Jika masyarakat merasa bosan atau tidak tertarik dengan calon yang ada, maka mereka cenderung tidak akan datang untuk memilih," tegas Dede. Sebelumnya, KPU RI mengungkapkan bahwa tingkat partisipasi pemilih pada Pilpres 2024 mencapai 81,78 persen, sementara untuk Pemilu DPR RI dan DPD RI masing-masing sebesar 81,42 persen dan 81,36 persen. Namun, partisipasi rata-rata nasional dalam Pilkada 2024 hanya mencapai 68 persen. Meskipun angka tersebut dinilai cukup baik, KPU RI tetap berencana melakukan evaluasi menyeluruh untuk memahami penyebab penurunan partisipasi pemilih dibandingkan Pemilu 2024.Komisi II: Partisipasi Pilkada Terpengaruh oleh Kejenuhan dan Biaya Tinggi
Minggu 08-12-2024,11:22 WIB
Reporter : Fadillah Asriani
Editor : Fadillah Asriani
Kategori :
Terkait
Sabtu 01-02-2025,11:33 WIB
Kementerian ATR/BPN Tuai Berbagai Apresiasi dalam Rapat Kerja Bersama Komisi II DPR RI
Kamis 30-01-2025,10:53 WIB
DPR RI Sebut Perlu Kajian Mendalam Sebelum Serangga Dijadikan Lauk dalam Program MBG
Minggu 05-01-2025,17:43 WIB
KPU Cianjur Siap Hadapi Gugatan Paslon Nomor Urut 1 di Mahkamah Konstitusi
Sabtu 14-12-2024,20:12 WIB
Pramono Anung Akan Integrasikan Program dari Paslon Pesaing
Kamis 12-12-2024,21:36 WIB
Bawaslu Jabar: Sepanjang Pilkada 2024, Ujaran Kebencian dan Hoax Banyak Terjadi di Platform TikTok
Terpopuler
Sabtu 08-02-2025,16:37 WIB
Anggarkan Rp1 Triliun, Bupati Bandung Targetkan 500 Kilometer Jalan Rusak Selesai Diperbaiki dalam 3 Tahun
Sabtu 08-02-2025,20:36 WIB
Mensos Gus Ipul Bareng Komeng Bersih-bersih Kali Cikole di Bogor
Sabtu 08-02-2025,17:11 WIB
Polres Bogor Ungkap Alasan Pelaku Clandestine Lab Narkotika Berada di Pemukiman Padat Penduduk
Sabtu 08-02-2025,14:14 WIB
PM Thailand Siap Membuka Babak Baru dengan China untuk Hubungan yang Lebih Erat
Sabtu 08-02-2025,16:29 WIB
Berhasil Ungkap Clandestine Lab Narkotika, Gubernur Jabar Terpilih Apresiasi Polres Bogor
Terkini
Sabtu 08-02-2025,20:36 WIB
Kementerian Sosial akan Libatkan Perguruan Tinggi untuk Hilangkan Angka Kemiskinan
Sabtu 08-02-2025,20:36 WIB
Mensos Gus Ipul Bareng Komeng Bersih-bersih Kali Cikole di Bogor
Sabtu 08-02-2025,20:02 WIB
Gubernur Jabar Terpilih Berencana Bertemu Pemprov Banten Bahas Jalur Tambang Parungpanjang
Sabtu 08-02-2025,19:30 WIB
Kementerian Sosial Target Hilangkan Kemiskinan Ekstrem Nol Persen, Gus Ipul: Secepatnya Tahun Ini
Sabtu 08-02-2025,18:49 WIB