Presiden Prabowo Tegur Gus Miftah atas Candaan kepada Pedagang Es Teh di Pengajian

Rabu 04-12-2024,14:08 WIB
Reporter : Eneng Suryani
Editor : Eneng Suryani

RADAR JABAR - Presiden Prabowo Subianto memberikan teguran kepada Utusan Khusus Presiden, Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah, terkait pernyataannya yang dinilai tidak pantas kepada seorang pedagang es teh bernama Son Haji. Teguran ini disampaikan oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi melalui video yang diterima wartawan di Jakarta pada Rabu.

"Presiden sudah memberikan teguran kepada yang bersangkutan melalui Sekretaris Kabinet untuk segera meminta maaf kepada Bapak Son Haji yang mungkin saja dan sangat mungkin terluka perasaannya karena kejadian kemarin," ujar Hasan.

Menurut Hasan, Presiden sangat menyayangkan kejadian ini dan menegaskan pentingnya menghormati rakyat kecil, termasuk pedagang kaki lima, nelayan, dan petani yang bekerja keras mencari nafkah untuk keluarga mereka. Presiden meminta agar Gus Miftah segera menemui Son Haji di kediamannya di Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung.

Saat pertemuan tersebut, Son Haji menerima permintaan maaf Gus Miftah dengan lapang dada. Ia bahkan mengungkapkan keinginannya untuk mengundang Gus Miftah mengadakan pengajian di desanya.

 

BACA JUGA:Viral Gus Miftah Hina Pedagang Es Teh Saat Pengajian Padahal Sudah Dapat Jabatan dan Dana Pensiun

BACA JUGA:Gus Miftah Minta Maaf Atas Ejekannya Pada Pedagang Es Teh, Istana Angkat Bicara

 

"Presiden dan jajaran kabinet berkomitmen bekerja keras untuk meringankan beban masyarakat kecil dan memastikan kehormatan mereka terjaga," tambah Hasan.

Kasus ini bermula dari video yang viral di media sosial. Video tersebut memperlihatkan Gus Miftah, yang juga menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, melontarkan candaan kepada Son Haji yang dianggap kasar oleh banyak pihak. Dalam video, ekspresi Son Haji terlihat berubah, menunjukkan ketidaknyamanan atas ucapan tersebut.

Setelah video itu mendapat perhatian luas, Gus Miftah segera menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. Ia mengakui bahwa ucapannya hanya bercanda, tetapi menyadari bahwa candaan tersebut telah melukai perasaan banyak orang.

"Saya juga minta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan ini, yang merasa terganggu atas candaan saya, yang dinilai oleh masyarakat berlebihan. Untuk itu, saya juga minta maaf," ujar Gus Miftah.

Hasan menegaskan bahwa kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh jajaran pemerintah agar lebih berhati-hati dalam bersikap dan berbicara, terutama kepada rakyat kecil.

"Presiden berharap setiap pejabat pemerintah menunjukkan empati dan menghormati perjuangan rakyat kecil yang berjuang memenuhi kebutuhan hidup mereka," tutup Hasan.

Kategori :