Penguatan Kerja Sama Indonesia-AS: Komitmen US-ABC di Era Pemerintahan Baru

Rabu 04-12-2024,12:02 WIB
Reporter : Salma Sepina Nurdini
Editor : Salma Sepina Nurdini

RADAR JABAR - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa United States-ASEAN Business Council (US-ABC) berkomitmen mendukung penguatan hubungan dagang Indonesia-AS di bawah pemerintahan baru. Pernyataan ini disampaikan setelah menerima kunjungan delegasi sektor swasta AS di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta.

"United States-ASEAN Business Council (US-ABC), yang selama empat dekade terakhir telah berkomitmen untuk memajukan hubungan bisnis antara Amerika Serikat dan ASEAN, menyampaikan dukungan penuh kepada Indonesia di bawah pemerintah baru,” ujar Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, pada Rabu (4/12). 

Dipimpin oleh Duta Besar Ted Osius, delegasi AS mencakup pejabat senior dari 50 perusahaan anggota Fortune 250, termasuk Brian McFeeters, Wakil Presiden Senior US-ABC, dan Batara Sianturi, CEO Citi Indonesia. Diskusi berfokus pada upaya memperkuat hubungan perdagangan, investasi, dan mengeksplorasi peluang kerja sama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bilateral.

Ted Osius menegaskan dukungan US-ABC dalam beberapa sektor strategis seperti konektivitas, ketahanan finansial, ketahanan pangan, kesehatan, farmasi, dan pariwisata. Ia optimis bahwa kemitraan ini dapat menciptakan model pertumbuhan yang inovatif dan berkelanjutan.

BACA JUGA:Empat Kementerian Sepakati Nota Kesepahaman untuk Lindungi Pekerja Migran Indonesia

BACA JUGA:Viral Gus Miftah Hina Pedagang Es Teh Saat Pengajian Padahal Sudah Dapat Jabatan dan Dana Pensiun

“Kami percaya bahwa hubungan bilateral yang erat antara AS dan Indonesia tidak hanya akan memperkuat perekonomian kedua negara tetapi juga menciptakan model pertumbuhan yang berkelanjutan dan inovatif untuk kawasan,” ujarnya.

Airlangga menyambut baik kolaborasi tersebut, menekankan peran sektor swasta AS sebagai katalis utama untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada bidang ekonomi digital, kedua pihak sepakat pentingnya kolaborasi dalam Perjanjian Kerangka Ekonomi Digital ASEAN (DEFA).

Kedua pihak turut membahas peluang investasi sektor swasta AS di bidang energi bersih, yang selaras dengan salah satu prioritas pembangunan Presiden Prabowo, yakni mempercepat transisi menuju energi bersih di Indonesia.

“Indonesia berkomitmen untuk mencapai ketahanan energi dengan mempercepat pembangunan infrastruktur energi terbarukan, mempromosikan energi terbarukan, dan membangun pertukaran karbon,” ungkapnya.

BACA JUGA:MKD DPR Tegur Nuroji atas Pernyataan Diskriminatif

BACA JUGA:Beri Pengarahan ke Kanwil BPN Provinsi Papua Barat, Menteri Nusron Tekankan Perbaikan dalam Pelayanan Publik

Diskusi juga menyoroti peluang investasi di energi bersih yang mendukung prioritas pemerintah, seperti bioenergi, tenaga surya, dan reaktor modular kecil.

Selain itu, Boeing memproyeksikan potensi Indonesia sebagai pasar penerbangan terbesar di Asia pada 2035, seraya mendukung pengembangan industri penerbangan dan fasilitas MRO di Kawasan Ekonomi Khusus Batam Aero Technic.

Pertemuan ini juga membahas langkah aksesi Indonesia ke organisasi internasional seperti OECD dan CPTPP, yang diharapkan dapat meningkatkan rating investasi dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global.

Kategori :