RADAR JABAR - Perum Bulog Cabang Bandung, Jawa Barat, memastikan bahwa stok beras mencukupi untuk kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun 2024.
Pimpinan Bulog Cabang Bandung, Imam Firdaus Jamal, mengungkapkan bahwa saat ini Bulog mengelola cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 7.585 ton dan beras komersial premium sebanyak 165 ton.
“Posisi stok pangan kami aman, khususnya untuk komoditas beras medium yang disalurkan sesuai penugasan pemerintah,” ujar Imam di Bandung, Selasa (3/12).
Sebagai bagian dari upaya menjaga kelancaran distribusi pangan, Bulog akan menyalurkan bantuan pangan tahap ketiga pada Desember 2024.
BACA JUGA:Saepudin Tegaskan Masih Kader Golkar
Bantuan berupa 10 kilogram beras ini akan diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM). Program ini dirancang untuk menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi di wilayah Bandung Raya dan sekitarnya.
Menurut Imam, penyaluran bantuan dilakukan secara bertahap, dengan jumlah rata-rata 1.100 ton beras per bulan.
“Penyaluran bantuan ini dilakukan secara bertahap, dan Desember mendatang akan menjadi tahap ketiga. Setiap bulannya, kami menyalurkan sekitar 1.100 ton beras kepada masyarakat yang membutuhkan,” tambahnya.
Bantuan ini akan didistribusikan di Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang.
BACA JUGA:Sekda Jabar Tekankan Peran Guru sebagai Agen Peradaban pada Hari Guru Nasional 2024
BACA JUGA:Inovasi Cerdas Guru SMKN 1 Cipatat: Kompor Oli Bekas untuk Energi Ramah Lingkungan
“Kami berharap langkah ini dapat membantu mengurangi gejolak harga beras, khususnya di wilayah yang kami layani,” tambahnya.
Selain itu, Bulog Bandung bekerja sama dengan Dinas Perdagangan mengadakan operasi pasar bersubsidi untuk mengendalikan harga komoditas menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Operasi ini menawarkan beras premium dan gula pasir dengan harga lebih rendah dari harga pasar.
Imam menegaskan, jika diperlukan, pihaknya siap meminta pengisian ulang stok dari kantor pusat untuk menjaga kecukupan pasokan komoditas utama di wilayah kerja mereka.