Jangan Dikasih Uang! Inilah 5 Alasan Mengapa Tukang Parkir Liar Rugikan Masyarakat dan Pelaku Usaha

Selasa 03-12-2024,20:03 WIB
Reporter : Wanda Novi
Editor : Wanda Novi

RADAR JABAR - Apakah Anda sadar bahwa hampir semua orang di Indonesia pernah merasakan kekesalan yang sama terkait dengan tukang parkir liar? Fenomena ini telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita, terutama di kota-kota besar.

Anda mungkin hanya ingin parkir sebentar di pinggir jalan untuk membeli gorengan, tetapi tiba-tiba ada orang yang muncul dan meminta uang parkir sebesar 2.000 rupiah, bahkan terkadang hingga 5.000 rupiah jika menggunakan mobil.

Yang lebih menyebalkan lagi, sering kali mereka tidak melakukan apa-apa, tidak membantu mengatur kendaraan, tidak mengawasi, apalagi menjamin keamanan kendaraan Anda, tetapi tetap saja meminta bayaran, bahkan kadang lebih mahal daripada tarif parkir resmi di mall.

Hal ini menyebabkan banyak masyarakat merasa jengkel dan merasa seolah-olah diperas di tempat yang terang-terangan. Yang lebih parah lagi, tukang parkir liar sering kali menguasai tempat-tempat strategis, seperti jalanan di depan toko, halaman minimarket, atau bahkan depan rumah warga, serta di lokasi yang seharusnya bebas biaya parkir. Dampaknya, banyak orang menjadi malas mampir ke toko atau tempat usaha di sana karena tidak ingin ribet dengan biaya parkir yang tidak jelas.

Contoh yang paling nyata adalah di pasar tradisional. Pembeli jadi malas belanja karena tukang parkir liar memaksa mereka mengeluarkan uang ekstra. Akhirnya, pedagang kecil yang terdampak karena pelanggan memilih pergi, sehingga penghasilan mereka pun menurun.

Belum lagi jika kita membicarakan konflik yang sering terjadi. Tidak sedikit tukang parkir liar yang terlibat bentrokan, baik dengan pengguna jalan, warga sekitar, atau bahkan sesama tukang parkir jika mereka merasa ada "lahan" yang diambil orang lain. Ujung-ujungnya, bentrokan fisik pun terjadi.

Anda pasti pernah mendengar tentang kejadian seperti ini, baik di media sosial atau bahkan di tempat Anda sendiri.

Alasan Tukang Parkir Liar Sangat Merugikan Masyarakat

Fenomena parkir liar semakin menambah keresahan masyarakat karena tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga menciptakan lingkungan yang tidak aman. Semua fenomena ini akan kami jelaskan lebih lanjut.

1. Merugikan Pelaku Usaha Kecil

Dampak yang paling jelas adalah kepada pelaku usaha kecil. Bayangkan jika Anda memiliki warung makan sederhana di pinggir jalan dengan pelanggan setia yang datang setiap hari.

BACA JUGA:Tukang Parkir Liar Bisa Raup Penghasilan Rp100 Juta per Bulan, Mereka Makin Kaya Kamu jadi Miskin

BACA JUGA:Kabid Lalin Dishub Kabupaten Bogor Janji Akan Tertibkan Parkir Liar di Ciawi

Namun, tiba-tiba ada tukang parkir liar yang mangkal di depan warung Anda dan meminta tarif tinggi kepada setiap pelanggan. Apa yang terjadi? Pelanggan Anda menjadi malas datang karena merasa parkir di situ tidak sebanding. Hal ini menyebabkan penghasilan Anda turun, padahal Anda tidak melakukan kesalahan apa pun.

2. Sumber Konflik Masyarakat

Dampak sosial dari parkir liar juga tidak bisa diabaikan. Tukang parkir liar sering kali menjadi sumber konflik di tengah masyarakat. Mereka sering terlibat perselisihan dengan pengguna jalan yang menolak membayar, bahkan kadang sampai mengancam. Ini membuat masyarakat merasa tidak nyaman dan terintimidasi di lingkungan mereka sendiri.

3. Tidak Memberikan Kontribusi untuk Negara

Dari sisi ekonomi makro, parkir liar tidak memberikan kontribusi apapun bagi negara. Mereka tidak membayar pajak, tidak terdaftar, namun menguasai ruang publik yang seharusnya bisa dimanfaatkan dengan lebih baik. Dampaknya, pemerintah kehilangan potensi pendapatan yang seharusnya bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur atau program sosial.

Belum lagi masalah kemacetan; tukang parkir liar sering membuat ruas jalan menjadi lebih sempit karena kendaraan yang diparkir sembarangan, yang pada gilirannya membuang waktu dan energi masyarakat. Dalam skala besar, hal ini merugikan produktivitas masyarakat.

4. Memanfaatkan Arti “Uang Kecil”

Kategori :