Lalu juga seluruh mesin ini, ujarnya, bergerak karena arahan dan komando Cucun yang terlihat total turun di lapangan.
"Sebagai peneliti, saya coba turun juga ke lapangan memantau semua pergerakan, baik kang Dadang dan Ali maupun kang Sahrul dan Gun Gun. Saya melihat, mesin politik kang Dadang dan Ali lewat BEDAS memang turun lebih masif," bebernya.
"Sementara paslon nomor 1 hanya mengandalkan kekuatan figur Sahrul Gunawan, di mana mesin partai tidak terlihat se-masif dan segencar tim BEDAS." Pungkas Khotib. (ysp)