RADAR JABAR – Hari pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bogor 2024 membawa kabar duka mendalam bagi keluarga calon bupati nomor urut 1, Rudy Susmanto.
Diketahui bahwa, mertua Rudy, yang juga ibu dari istrinya Eva Marthiana, meninggal dunia pada Rabu, 27 November 2024, pukul 11.45 WIB, tepat di hari bersejarah bagi perjalanan politik Rudy.
Informasi tersebut tersebar melalui grup WhatsApp beberapa saat setelah pencoblosan. Perwakilan keluarga pun menyampaikan pesan belasungkawa.
"Innalillahi wa inna ilaihi raji’un... telah berpulang ke rahmatullah mertua dari bapak Rudy Susmanto pada hari ini Rabu, tgl 27 November 2024, pada pukul 11.45. Mohon doa kepada seluruh teman-teman agar almarhumah diterima iman Islamnya dan dimasukkan ke dalam surganya Allah SWT," ujarnya.
BACA JUGA:Pasangan ASIH Menang Telak di TPS Pondok Gede Tempat Syaikhu Mencoblos
BACA JUGA:Adithia Yudhistira Gunakan Hak Pilih di TPS 02, Optimis Pilkada Cimahi Lahirkan Pemimpin Terbaik
Sebelum kabar duka itu tiba, Rudy Susmanto sempat berbicara usai mencoblos di TPS 003 Kelurahan Pakansari. Ia mengungkapkan kesedihan mendalam karena kondisi mertuanya yang kritis.
"Kebetulan ini memang cobaan yang luar biasa buat kami. Jadi tiga hari sebelum pemilu, ibu saya atau mertua saya, ibu kandung istri saya, tinggal satu rumah dengan saya sudah cukup lama, beliau sudah sepuh dan kondisinya hari ini sedang kritis dirawat di RSUD Cibinong," tuturnya.
Momen emosional itu semakin terasa ketika Rudy bertemu tetangga yang mengingatkannya pada sosok mertuanya.
"Tadi kalau ketemu ‘eyang-eyang’ tetangga saya tuh, soalnya mirip dengan ibu mertua, makanya istri saya mungkin ingat. Ya mudah-mudahan nanti uti segera diberi kesehatan, bisa berkumpul kembali dengan keluarga," tambahnya.
BACA JUGA: Calon Wali Kota Cimahi Nomor 1, Dikdik Suratno, Nyoblos Bersama Keluarga di TPS 14
BACA JUGA:Cabup Bogor Rudy Susmanto Pantau Quick Count dan Siap Temui Prabowo
Namun, takdir berkata lain. Di hari yang seharusnya penuh kebahagiaan dan kebersamaan, Rudy harus menerima kenyataan pahit bahwa sosok yang ia sayangi telah tiada.
"Ini momentum perjuangan bersama-sama, seharusnya kita bersama, tapi hari ini kita terpisah dengan orang yang kita sayangi dan cintai," pungkasnya.