Kelima, Tiongkok, bersama dengan Brasil, Afrika Selatan, dan Uni Afrika, telah mengajukan sebuah inisiatif bernama Prakarsa Kerja Sama Internasional dalam Sains Terbuka. Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk memberikan bantuan kepada negara-negara berkembang agar dapat memiliki akses yang lebih baik terhadap berbagai kemajuan global di bidang sains, teknologi, dan inovasi.
Keenam, Tiongkok secara aktif mendukung G20 untuk melaksanakan kerja sama yang nyata dan bermanfaat, khususnya bagi negara-negara berkembang. Dukungan ini diwujudkan melalui upaya untuk mendorong implementasi hasil-hasil strategis, seperti "Peta Jalan untuk Meningkatkan Investasi dalam Energi Bersih di Negara-negara Berkembang" dan "Prinsip-prinsip Tingkat Tinggi tentang Bioekonomi".
Kedua dokumen ini bertujuan untuk memberikan panduan dan arahan dalam meningkatkan investasi serta pemanfaatan energi bersih, sekaligus memanfaatkan bioekonomi sebagai salah satu cara untuk menciptakan keberlanjutan di berbagai sektor.
Selain itu, Tiongkok juga berperan aktif dalam mendukung Pusat Penelitian Kewirausahaan tentang Ekonomi G20, yang berpusat di Beijing. Pusat penelitian ini diharapkan menjadi wadah untuk memperkuat kajian, inovasi, dan kolaborasi antarnegara dalam memajukan ekonomi berbasis kewirausahaan.
Tidak hanya itu, Tiongkok juga memberikan dukungan terhadap kerja sama di bidang pendidikan digital. Ini termasuk upaya untuk mempercepat digitalisasi dalam berbagai aspek pendidikan, serta mengembangkan teknologi untuk memodernisasi museum dan arsip kuno.
"Ketujuh, melaksanakan Rencana Aksi Anti-Korupsi G20. Kami memperkuat kerja sama dengan negara-negara berkembang lainnya dalam pemulangan buronan dan pemulihan aset, penolakan tempat berlindung yang aman dan pembangunan kapasitas antikorupsi," ungkap Presiden Xi.
Kedelapan, China mengejar keterbukaan berstandar tinggi dan membuka pintu lebih lebar bagi negara-negara yang paling tidak berkembang, antara lain dengan China mengumumkan keputusan pemberian perlakuan tarif nol kepada semua negara berkembang yang memiliki hubungan diplomatik dengan China untuk 100 persen lini tarif.
"Orang China sering berkata, 'Perjalanan seribu mil dimulai dengan langkah pertama', China siap mengambil langkah bersama dengan semua pihak untuk membangun dunia yang adil dengan pembangunan bersama, meninggalkan kemiskinan di masa lalu dan mewujudkan visi kita," tutup Presiden Xi.