Plh. Kadisdik Jabar Resmi Buka Desk Data GTK untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Selasa 19-11-2024,11:28 WIB
Reporter : Eneng Suryani
Editor : Eneng Suryani

RADAR JABAR - Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Barat, Plh. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Bambang Tirtoyuliono, resmi membuka kegiatan "Desk Data Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) SMA, SMK, dan SLB Tahun Ajaran 2024/2025" pada Selasa (12/11/2024) di Grand Hotel Preanger, Kota Bandung.

Kegiatan ini dihadiri ratusan peserta dari berbagai sekolah di Jawa Barat, termasuk kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, serta operator sekolah.

Dalam sambutannya, Bambang menekankan bahwa pendidikan berkualitas harus dimulai dari data yang valid dan terintegrasi. “Ke depan, data harus terus dikurasi. Jika ada perubahan, harus segera diinformasikan agar database di sekolah, kantor cabang dinas pendidikan, hingga Kantor Radjiman tetap selaras,” ujar Bambang.

Ia juga menambahkan, data yang valid akan memudahkan penanganan berbagai permasalahan, mulai dari pembiayaan hingga kepegawaian. “Ketika ada masalah terkait keuangan atau kepegawaian, data yang dipadankan harus sama agar tidak ada hambatan dalam pengelolaan,” lanjutnya.

 

BACA JUGA:Plh. Kadisdik Jabar Buka Kegiatan 'Gelar Aksi dan Lomba Kreativitas SMA Terbuka' di SMAN 1 Karangnunggal

BACA JUGA:Plh. Kadisdik Jabar Tegaskan Pentingnya Evaluasi Menyeluruh PPDB 2024 dalam Rakor di Cibinong

 

Pendataan GTK di Jawa Barat: Fakta dan Angka

Pendataan GTK di Jawa Barat mencakup sejumlah besar tenaga pendidik dan kependidikan. Berdasarkan data terbaru:

17.892 orang merupakan guru dan tenaga kependidikan berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).

15.501 orang berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

11.411 orang merupakan tenaga non-ASN.

Angka-angka ini menunjukkan pentingnya pengelolaan data yang akurat untuk memastikan distribusi sumber daya yang efektif di setiap sekolah.

Kepala Bidang GTK Disdik Jabar, Diah Restu Susanti, menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan 859 sekolah negeri dan berlangsung selama tujuh hari. “Melalui desk ini, kami berharap data guru semakin akurat, sehingga mendukung manajemen pendidikan yang efektif dan efisien,” ungkap Diah.

Tak hanya itu, kegiatan ini juga melibatkan berbagai bidang, seperti keuangan, kepegawaian, dan perencanaan, untuk memastikan data yang dikumpulkan benar-benar mencerminkan kondisi di lapangan.

Kategori :