RADAR JABAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi, Jawa Barat, melakukan inventarisasi atas kerusakan puluhan sekolah yang terdampak angin kencang dan hujan deras yang melanda daerah tersebut.
Penjabat Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, pada Kamis menyatakan bahwa pihaknya segera mengambil langkah-langkah untuk memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.
“Kerusakannya sudah diinventarisir dari mulai kerusakan ringan, sedang, hingga kerusakan berat," ujarnya.
Dicky menambahkan bahwa perbaikan sekolah yang rusak akan segera dilaksanakan menggunakan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) Kota Cimahi.
BACA JUGA:75 Kampus di Kota Bandung Menandatangani Komitmen Pengelolaan Sampah, Ini Tujuannya
BACA JUGA:Temuan BPKP Jabar di Program Upland Manggis
"Tentu ada perbaikannya nanti dengan anggaran BTT. Dilakukan inventarisir dulu," kata dia," jelasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa sesuai arahan Penjabat Gubernur Jawa Barat, seluruh wilayah di Jabar kini dalam status siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga Mei mendatang, dengan fokus pada kesiapsiagaan dan pencegahan.
"Siaga darurat bencana sampai bulan Mei ya. Artinya di situ perlu tindakan kesiapsiagaan dan pencegahan yang dominan kita lakukan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi, Nana Suyatna, melaporkan bahwa 24 sekolah mengalami kerusakan akibat badai ini. Kerusakan tersebut meliputi tiga SMP, 12 SD, dan sembilan PAUD dengan tingkat kerusakan bervariasi.
BACA JUGA:Bikin Haru! Ratusan Emak-emak Menangis Saat Bertemu Kang DS: Doakan Kembali Jadi Bupati
BACA JUGA:Nina Agustina Dibuat Terharu saat Ditepuk-tepuk Pundak oleh Warga: Ibu yang Sabar, Harus Kuat
"Kerusakan sekolah terdiri dari SMP ada tiga sekolah, SD ada 12, dan PAUD ada sembilan bangunan dengan berbagai kerusakan dari kategori ringan, sedang, dan berat," katanya.
Untuk langkah lebih lanjut, bangunan sekolah yang rusak sedang menjalani asesmen oleh BPBD Kota Cimahi dan DPUPR Kota Cimahi, yang akan menjadi dasar dalam menentukan kebijakan penanganan berikutnya.
Akibat bencana pada Sabtu (9/11), dua sekolah dasar di Cimahi memutuskan untuk beralih ke pembelajaran daring sementara waktu.