Tukang Parkir Liar Bisa Raup Penghasilan Rp100 Juta per Bulan, Mereka Makin Kaya Kamu jadi Miskin

Jumat 15-11-2024,08:05 WIB
Reporter : Wanda Novi
Editor : Wanda Novi

RADAR JABAR – Tukang parkir liar dapat membuat rakyat semakin miskin. Masalah tukang parkir liar sudah berlangsung sejak lama. Di setiap area yang ramai, hampir selalu ada tukang parkir liar, yang sering kali merugikan para pengusaha.

Kehadiran mereka bisa mengakibatkan omzet pengusaha turun hingga 50% karena pelanggan yang seharusnya mampir menjadi enggan akibat adanya tukang parkir liar di depan tempat usaha mereka.

Sebagai pelanggan, tentu lama-kelamaan Anda juga akan merasa jenuh jika harus membayar parkir setiap kali berkunjung ke suatu tempat. Sebaliknya, Anda mungkin lebih memilih tempat lain yang menyediakan parkir gratis. Meskipun dianggap mengganggu, parkir liar justru semakin marak di berbagai tempat.

Faktor utamanya adalah adanya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang terjadi belakangan ini di berbagai sektor dan lini bisnis. Bahkan, beberapa perusahaan saat ini cenderung menganggap PHK sebagai hal yang 'normal' atau strategi untuk menarik perhatian investor.

Selain itu, perkembangan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), semakin masif dan mulai menggantikan banyak pekerjaan. Di sisi lain, ada pula perusahaan yang memang sudah kesulitan membayar karyawan dan hampir bangkrut.

BACA JUGA:Kabid Lalin Dishub Kabupaten Bogor Janji Akan Tertibkan Parkir Liar di Ciawi

BACA JUGA:Dinas Perhubungan Kota Bandung Memperketat Pengawasan Untuk Mencegah Parkir Liar

Ketika banyak orang kehilangan pekerjaan, sebagian dari mereka tidak memiliki keterampilan lain dan akhirnya terpaksa bekerja di sektor informal. Salah satu pilihan yang ramai saat ini, selain menjadi pengemudi ojek online atau berdagang makanan, adalah menjadi tukang parkir liar. Seorang tukang parkir liar bisa bekerja minimal 12 jam sehari dan menjaga sekitar 400 kendaraan per hari.

Pendapatan Tukang Parkir Liar

Mengenai pendapatan tukang parkir liar, benarkah nominalnya bisa mencapai jumlah sebesar itu? Rata-rata pendapatan harian seorang tukang parkir liar bisa mencapai sekitar Rp1 juta lebih untuk 12 jam kerja.

Jika tempat parkir beroperasi 24 jam, penghasilannya bisa mencapai hingga Rp4–5 juta per hari. Ini adalah jumlah yang cukup besar; jika dihitung dalam sebulan, penghasilan tersebut bisa mencapai sekitar Rp100 juta. Luar biasa, bukan?

Menjadi tukang parkir liar juga tidak memerlukan izin resmi maupun keterampilan khusus. Siapa saja bisa melakukannya, bahkan orang lanjut usia yang seharusnya sudah menikmati masa pensiun.

Tingginya pendapatan tukang parkir liar ini ternyata tidak hanya merugikan para pengusaha—usaha mereka terganggu, sementara mereka masih harus membayar pajak, biaya operasional, dan gaji karyawan. Kehadiran tukang parkir liar sering kali membuat pelanggan enggan datang.

Bagi pelanggan, dampaknya pun tidak kecil. Meskipun hanya membayar Rp2.000, dalam skala makroekonomi, dampaknya bisa signifikan. Dampak ini mungkin tampak tidak langsung, tetapi secara perlahan bisa membuat kita kehilangan lebih banyak uang.

Mari kita lihat fenomena ini lebih dalam. Tukang parkir liar yang mendapatkan pendapatan besar—bahkan bisa mencapai jutaan rupiah per hari tergantung lokasi—menjadi pilihan instan bagi sebagian orang.

Hal ini akhirnya membuat sebagian orang enggan bekerja di tempat lain dan lebih memilih menjadi tukang parkir liar karena tergiur dengan penghasilan yang tinggi dan mudah diperoleh.

Alasan Mengapa Tukang Parkir Liar Merugikan Masyarakat

Kategori :