BEKASI - Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 3, Ahmad Syaikhu, menyampaikan pesan kepada generasi muda tentang pentingnya proses dalam meraih kesuksesan hidup.
Pesan ini disampaikan oleh Ahmad Syaikhu, yang berpasangan dengan Ilham Habibie (ASIH), saat melakukan kunjungan ke industri manufaktur di Jalan Pinang, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (31/10/2024).
Pria yang dikenal dengan panggilan Ustadz Ahmad Syaikhu ini menegaskan bahwa mencapai kesuksesan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.
"Kunci sukses yang pertama adalah kemauan. Jadi perusahaan ini memulai dari 94 itu dengan kemauan yang luar biasa," ucap Syaikhu.
Syaikhu menjelaskan bahwa kunci kedua menuju kesuksesan adalah kerja keras, sementara kunci ketiga terletak pada kolaborasi.
"Yang kedua tentu kerja keras, ini gak semudah membalikan telapak tangan, terus dari waktu ke waktu harus melakukan improvement. Dan terakhir improvement itu didapatkan justru tadi dari kolaborasi," ungkapnya.
Karena itu, Syaikhu mengimbau generasi muda agar tidak mengharapkan kesuksesan datang secara instan.
"Ingin sukses secara instan akhirnya mainnya judi online karena ingin ada harapan besar, eh bukannya menang malah tambah kalah terus ini karena pikirnya yang instan," pesannya.
"Karena itu jangan berharap instan, bisa hebat dengan sendirian atau berpikirnya ingin cepat sukses padahal jangka waktunya panjang. Ini menjadi pelajaran bagi kita semuanya untuk sukses di masa-masa yang akan datang," tambahnya.
Dalam pencalonannya pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2024, Syaikhu menyampaikan bahwa pasangan ASIH berkomitmen mendukung generasi muda mencapai kesuksesan. Salah satu caranya adalah dengan menghadirkan lembaga pendidikan yang terhubung langsung dengan dunia industri. Langkah ini, menurutnya, juga ditujukan untuk mengurangi angka pengangguran di kalangan anak muda di Jawa Barat.
"Ini yang sering saya ungkapkan berulang-ulang, bahwa kita ingin ada link and match dengan dunia industri. Dimana sekarang kebutuhan industri adalah yang ahli robotic, sementara SMK-nya tidak ada yang menghasilkan ahli-ahli robotic," ungkapnya.
"Maka ke depan yang ingin kita link-kan kebutuhan SDM ini dengan bagaimana pemerintah provinsi harus mempersiapkan itu," tandasnya.