RADAR JABAR - Tim pemenangan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi, Ngatiyana-Adhitia Yudisthira, menduga bahwa kerusakan alat peraga kampanye (APK) nomor urut 2 dilakukan secara sengaja oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Menanggapi hal tersebut, Tim Advokasi Ngatiyana-Adhitia melaporkan kejadian tersebut ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Cimahi.
Achmad Gunawan, anggota Tim Advokasi, menyatakan bahwa perusakan APK yang terjadi secara masif dan serentak menimbulkan kekhawatiran adanya sabotase yang terorganisir. Ia berharap Bawaslu dapat segera mengambil tindakan yang tepat untuk mencegah potensi keributan di Kota Cimahi.
”Tentu kami, khususnya tim advokasi akan memperjuangkan hak-hak paslon agar tidak dirugikan,” ucap Acmad, usai mendatangi kantor Bawaslu, Selasa (22/10).
Gunawan menegaskan bahwa tim advokasi akan memperjuangkan hak-hak paslon agar tidak dirugikan. Mantan Ketua DPRD Kota Cimahi tersebut juga menyatakan bahwa tim Ngatiyana-Adhitia siap membawa masalah ini ke jalur hukum jika diperlukan, dengan bukti yang sudah disiapkan.
BACA JUGA:Bank Mandiri Gencarkan Livin' Pasar di Bandung: Bantu UMKM Naik Kelas dengan Digitalisasi
BACA JUGA:AKD Sudah Dibentuk, Ketua DPRD Kabupaten Bandung Renie Rahayu Apresiasi Sinergitas Anggota
”Semua bukti sudah kami siapkan, dan kami siap membawa masalah ini ke jalur hukum hingga ke pengadilan, sesuai aturan undang-undang,” katanyanya.
Sementara itu, calon Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira, mengapresiasi langkah tim advokasi dalam melaporkan perusakan APK. Adhitia menegaskan bahwa dirinya akan tetap fokus pada kampanye yang positif, dengan mengedepankan program dan gagasan tanpa terganggu oleh isu perusakan APK.
”Kami bakal tetap fokus melakukan kampanye hepi, kampanye riang gembira. Urusan perusakan APK, biar tim advokasi yang menangani,” ujarnya.
Tim logistik, menurut Adhitia, siap memastikan bahwa kampanye tidak terganggu oleh perusakan APK.
”Tugas tim logistik adalah memastikan jika ada APK yang rusak, langsung cetak dan pasang baru. Rusak satu, ganti dua!” ujar Adhitia dengan semangat optimis.*