RADAR JABAR - Kepolisian Resor (Polres) Majalengka, Jawa Barat, meluncurkan program orang tua asuh sebagai upaya inovatif untuk membantu pemerintah daerah mencegah stunting. Kepala Polres Majalengka AKBP Indra Novianto menyatakan bahwa program ini bertujuan meningkatkan kesehatan anak-anak dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting.
Kami bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Majalengka meluncurkan program orang tua asuh anak stunting untuk mencegah stunting," ujarnya.
Bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Majalengka, Polres Majalengka telah memulai program ini di Kecamatan Sumberjaya, yang mencatat 461 dari total 2.465 kasus stunting di daerah tersebut. Seluruh personel Polres, termasuk istri-istri mereka dan pejabat polres, berperan sebagai orang tua asuh bagi anak-anak yang terdampak stunting.
"Tidak hanya anggota polisi, tetapi juga istri-istri mereka, termasuk pejabat polres seperti kepala bagian, kepala satuan, dan kapolsek bersama istri ikut serta dalam program ini,"ujarnya.
BACA JUGA:Pj. Bupati Bogor Dorong Percepatan Penanganan Stunting Menuju Indonesia Emas 2045
BACA JUGA:Lucky Hakim dan Ilham Habibie Sambangi Kecamatan Cantigi, Tegaskan Komitmen Bangun Wilayah Industri
Selain itu, Indra menyebutkan bahwa Polres Majalengka melibatkan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) untuk memperluas cakupan program, serta memberikan pendampingan kepada calon pengantin dan remaja untuk mencegah stunting sejak dini.
Pendampingan intensif akan dimulai dari masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun, termasuk pemeriksaan kehamilan dan pemberian makanan bergizi.
"Pendampingan intensif akan diberikan sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Ini mencakup pemeriksaan kehamilan sekitar enam kali, dan setelah bayi berusia enam bulan, diberikan tambahan makanan yang kaya protein," ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa program ini fokus pada peningkatan kesadaran masyarakat tentang kesehatan, serta menjalin kerja sama antara kepolisian dan tenaga kesehatan.
BACA JUGA:Cagub Jawa Barat Ahmad Syaikhu Setuju Honorer Diangkat Menjadi ASN PPPK
BACA JUGA:Ahmad Syaikhu Bahas Pengembangan Wisata Tanaman Langka di Karawang
Ketua IDI Majalengka, dr. Nina Nur Ainy Syarief, menyatakan kesiapan IDI mendukung program ini melalui pemetaan kasus, pemberian makanan tambahan, vitamin, dan edukasi mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Sebanyak 70 dokter dari IDI Majalengka, dengan 30 di antaranya sudah terdaftar, akan berpartisipasi sebagai orang tua asuh.
"Sebanyak 70 dokter dari IDI Majalengka akan berpartisipasi, dan 30 dokter di antaranya telah mendaftar sebagai calon orang tua asuh," katanya.*