Dalam rangka upaya mendukung kegiatan Bank Sampah, lanjut dia, melalui pengelolaan sampah atau limbah yang tidak dapat ditimbang di Bank Sampah, kegiatan Pengabdian Masyarakat ini diharapkan semakin giat dilaksanakan.
"Harapannya akan banyak masyarakat yang terbantu dengan ide mengelola limbah konveksi ini hingga bagaimana cara menjualnya," cetusnya.
"Saat ini salah satu program yang mulai banyak diminati oleh para ibu rumah tangga, yang ingin mengisi sisa waktu luangnya dengan kegiatan bermanfaat, dalah pelatihan daur ulang limbah," sambungnya.
Dalam pelatihan ini, peserta diajarkan bagaimana cara mengubah limbah konveksi atau dalam hal ini limbah rumah tangga berupa pakaian bekas yang sudah tidak layak pakai menjadi produk kreatif.
"Dengan bahan dasar kain dan dua buah kancing ukuran sedang, terciptalah sebuah Tempat Tisu," kata dia.
Selain memberikan keterampilan praktis, program ini juga membuka peluang usaha bagi masyarakat, khususnya remaja putri dan ibu rumah tangga untuk memanfaatkan waktu luang mereka dengan mengelola limbah kain ini menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis.
Dengan demikian adanya kolaborasi acara pelatihan ini dapat membangun keberlanjutan usaha kecil di masyarakat dimulai dari rumah yaitu untuk mendorong kesadaran masyarakat terhadap dampak lingkungan.
"Menjadikan permasalahan lingkungan justru sebagai peluang menciptakan nilai ekonomis baru sekaligus melestarikan lingkungan," harapnya. ****