RADAR JABAR - Perwakilan Dinasti Kaluhuran Galuh Pakuan Padjadjaran (KGPP), Ramlan Samsuri, yang akrab dipanggil Kakang Prabu, melakukan silaturahmi dengan Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 3, Ahmad Syaikhu, dari pasangan ASIH, di DPP PKS, Jakarta, pada Senin (7/10).
Dalam kesempatan tersebut, Kakang Prabu menyatakan dukungan Dinasti KGPP untuk pasangan Ahmad Syaikhu – Ilham Habibie (ASIH) dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2024.
“KGPP menilai Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie merupakan dua sosok yang dapat menyelaraskan nilai-nilai agama dan budaya di Jawa Barat,” kata Kakang Prabu kepada wartawan saat ditemui di kediamannya, Selasa (8/10).
Dikatakan bahwa KGPP dan ASIH memiliki visi yang serupa dalam upaya menyatukan berbagai kalangan budaya dan agama.
BACA JUGA:Syaikhu Berencana Optimalkan Bank BJB untuk Memfasilitasi Kepemilikan Rumah Bagi Generasi Muda
BACA JUGA:Hadiri Hari Jadi Komunitas Penggemar Wayang se Jabodetabek, Ini Harapan Syaikhu
“KGPP juga ingin meluruskan bahwa Siliwangi jauh dari bid’ah dan musyrik. Adapun tata cara ritual yang dilaksanakan tak lebih sebagai bentuk menghormati alam,” ujar Kakang Prabu.
“Dalam pertemuan tersebut, saya juga menyampaikan agar pemahaman maupun pemikiran Ahmad Syaikhu bisa tersampaikan kepada seluruh warga Jawa Barat,” ucapnya.
Dengan demikian, seluruh warga Jawa Barat bisa guyub atau bersama-sama mewujudkan kesejahteraan. “Jangan ada lagi pengkotak-kotakan, melainkan saling bersatu dan menjunjung nilai-nilai asah, asih, asuh,” kata Kakang Prabu.
Selanjutnya, dia menjelaskan bahwa nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila sebenarnya mencakup habluminallah, yaitu hubungan antara manusia dan Allah SWT, serta habluminannas, yang merujuk pada hubungan antar sesama manusia.
“Habluminallah terkandung di sila pertama, sedangkan sisanya, empat sila, merupakan habluminannas. Artinya, akan baik habluminallah bila habluminannas-nya juga baik pun sebaliknya,” ujar Kakang Prabu menambahkan.
Kakang Prabu juga menyebutkan, KGPP bersama ASIH sepakat untuk secara bersama-sama menegakkan panji Islam di Jawa Barat tanpa melupakan leluhur. “Ahmad Syaikhu juga sangat memahami Jawa Barat itu heterogen, bahkan bisa disebut miniaturnya Indonesia. Karena itu pula KGPP menjatuhkan dukungan untuk ASIH,” ucapnya.