Pemerintah China Evakuasi 215 Warganya dari Lebanon di Tengah Konflik Israel-Hizbullah

Rabu 09-10-2024,12:10 WIB
Reporter : Eneng Suryani
Editor : Eneng Suryani

RADAR JABAR - Pemerintah China telah berhasil mengevakuasi 215 warga negaranya dari Lebanon, termasuk tiga warga Hong Kong dan satu warga Taiwan, di tengah konflik yang terus memanas antara Israel dan kelompok Hizbullah. Evakuasi dilakukan dengan memanfaatkan pesawat terbang dan kapal sewaan dalam dua gelombang, seperti yang dikonfirmasi oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, pada konferensi pers di Beijing, Selasa.

"Dengan kerja sama berbagai pihak, kami telah memungkinkan evakuasi terhadap 215 warga negara China dari Lebanon," ungkap Mao Ning. Operasi evakuasi ini merupakan tanggapan atas meningkatnya ketegangan di Lebanon sejak serangan udara Israel yang dimulai pada 23 September 2024, menargetkan apa yang mereka sebut sebagai sasaran Hizbullah.

Hingga saat ini, serangan militer Israel telah menewaskan lebih dari 1.200 orang, melukai ribuan lainnya, dan memaksa lebih dari 1,2 juta warga Lebanon mengungsi dari rumah mereka. Meskipun ada peringatan internasional bahwa situasi di Timur Tengah bisa berubah menjadi perang regional, Israel terus memperluas konfliknya dengan melancarkan invasi darat ke Lebanon selatan sejak 1 Oktober.

Mao Ning menyatakan bahwa tindakan evakuasi ini dilakukan sesuai dengan arahan dari Sekretaris Jenderal Xi Jinping.

 

BACA JUGA:UNICEF: Lonjakan Kematian Anak-Anak dalam Konflik Israel-Lebanon Mencapai Tingkat Bencana

BACA JUGA: Mesir Desak Upaya Gencatan Senjata di Gaza dan Peringatkan Potensi Konflik di Lebanon

 

China berkolaborasi erat dengan berbagai kementerian, termasuk Kementerian Transportasi, Badan Penerbangan Sipil, serta kedutaan besar di Lebanon, Siprus, dan negara-negara lain untuk memastikan keselamatan warganya. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada maskapai Air China, China COSCO Shipping, dan Ningbo Zhongmeng Hanglian atas dukungan mereka dalam operasi evakuasi tersebut.

Situasi di Lebanon hingga kini masih sangat genting. Kedutaan Besar China di Lebanon tetap beroperasi untuk memberikan bantuan dan arahan kepada warga negara China yang masih berada di sana. Di samping itu, pemerintah China juga berkomitmen untuk memberikan bantuan medis darurat kepada pemerintah Lebanon sebagai bagian dari upaya kemanusiaan.

"Atas permintaan pemerintah Lebanon, kami memutuskan untuk memberikan perlengkapan medis kemanusiaan darurat untuk mendukung usaha penyelamatan di sana," ujar Mao Ning.

Selain China, Uni Emirat Arab (UAE) juga ikut memberikan bantuan dengan menyumbangkan 30 juta dolar AS (sekitar 470 miliar rupiah) untuk membantu warga sipil Lebanon yang mengungsi ke Suriah akibat eskalasi konflik.

 

BACA JUGA:Bernie Sanders Desak AS Hentikan Pendanaan Perang Israel di Gaza

BACA JUGA:11 Warga Palestina Tewas Dalam Serangan Israel di Jalur Gaza

Kategori :