Ini bisa menandakan bahwa bayi mengalami infeksi yang lebih serius yang memerlukan pengobatan khusus.
4. Penurunan Nafsu Minum
Bayi yang demam sering kali mengalami penurunan nafsu makan atau minum. Namun, jika bayi benar-benar menolak minum, ini bisa berisiko menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi adalah kondisi serius, terutama pada bayi, yang dapat memperburuk demam.
Penting untuk memantau asupan cairan bayi dan memastikan mereka tetap terhidrasi dengan baik, baik melalui ASI, susu formula, atau air putih.
Jika bayi tampak lesu, mulutnya kering, atau tidak buang air kecil sebanyak biasanya, ini bisa menjadi tanda dehidrasi yang memerlukan penanganan segera.
5. Frekuensi Buang Air Kecil Menurun
Salah satu tanda lain dari dehidrasi pada bayi yang sedang demam adalah penurunan frekuensi buang air kecil. Jika bayi buang air kecil kurang dari enam kali sehari, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka tidak mendapatkan cukup cairan.
Dehidrasi bisa menyebabkan komplikasi lebih lanjut, sehingga penting untuk memastikan bayi terus minum cukup cairan dan segera mencari bantuan medis jika frekuensi buang air kecil terus menurun.
6. Kejang Demam
Kejang demam adalah kondisi yang menakutkan bagi orang tua, tetapi pada kenyataannya, kejang demam cukup umum terjadi pada bayi yang mengalami demam tinggi.
Namun, jika kejang berlangsung lebih dari lima menit atau disertai dengan gejala lain seperti kehilangan kesadaran, bayi harus segera dibawa ke dokter.
Kejang ini bisa ditandai dengan gerakan menyentak pada tangan dan kaki, mata yang mendelik, atau kaku pada tubuh bayi.
Walaupun sebagian besar kejang demam tidak menyebabkan kerusakan permanen, sangat penting untuk mendapatkan penanganan medis untuk memastikan tidak ada komplikasi yang lebih serius.
7. Muntah, Diare, dan Ruam
Jika demam pada bayi disertai dengan muntah, diare, atau ruam kulit, ini bisa menandakan infeksi yang lebih parah. Bayi yang muntah berulang kali atau mengalami diare berisiko mengalami kehilangan cairan lebih cepat, yang dapat menyebabkan dehidrasi parah.
Ruam yang muncul bersamaan dengan demam bisa menjadi tanda infeksi virus atau kondisi medis lain yang memerlukan perhatian dokter.
Cara Mengatasi:
Mengatasi demam pada bayi yang menunjukkan tanda-tanda berbahaya memerlukan perhatian ekstra. Segera hubungi dokter jika bayi mengalami salah satu gejala yang disebutkan sebelumnya.
Berikut adalah beberapa langkah untuk membantu mengatasi demam berbahaya pada bayi menurut Alodokter:
- Mandikan Bayi dengan Air Hangat
Memandikan bayi dengan air hangat dapat membantu menurunkan suhu tubuhnya secara perlahan. Selain itu, air hangat juga membantu melancarkan pernapasan bayi yang mungkin terganggu karena demam. - Kenakan Pakaian yang Nyaman
Bayi yang demam sebaiknya tidak memakai pakaian yang terlalu tebal. Kenakan pakaian yang ringan dan nyaman agar bayi tetap merasa sejuk dan tidak kepanasan. Hal ini membantu tubuh bayi melepaskan panas dengan lebih baik. - Jaga Suhu Ruangan
Pastikan suhu ruangan tempat bayi beristirahat tetap sejuk dan nyaman. Anda bisa menggunakan AC atau kipas angin untuk menjaga suhu kamar tetap ideal, yaitu sekitar 20–22°C. Suhu yang stabil akan membantu bayi merasa lebih nyaman selama demam. - Pastikan Bayi Mendapatkan Cukup Cairan
Salah satu langkah penting dalam mengatasi demam pada bayi adalah menjaga asupan cairan tubuhnya. Pastikan bayi mendapatkan cairan yang cukup, baik dari ASI, susu formula, maupun air putih. Ini sangat penting untuk mencegah dehidrasi yang bisa memperburuk kondisi bayi. - Gunakan Obat Penurun Demam
Jika perlu, berikan obat penurun panas seperti paracetamol dengan dosis yang sesuai untuk bayi. Namun, sebelum memberikan obat apa pun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter agar pemberian obat aman dan sesuai dengan kondisi bayi.