RADAR JABAR - Timor Leste, atau yang dahulu dikenal sebagai Timor Timur, adalah negara kecil di Asia Tenggara dengan sejarah panjang perjuangan kemerdekaannya.
Perjalanan Timor Leste menuju kebebasan terjadi dua kali, pertama dari penjajahan Portugal, dan kedua dari kekuasaan Indonesia. Meskipun akhirnya berhasil merdeka pada 20 Mei 2002, jalan yang dilalui bangsa ini penuh dengan tantangan.
Setelah kemerdekaan, Timor Leste harus menghadapi kenyataan pahit sebagai salah satu negara termiskin di dunia. Berdasarkan PDB per kapita, Timor Leste termasuk yang terendah di Asia.
Infrastruktur negara ini hancur akibat perang, sistem kesehatan dan pendidikan sangat terbatas, dan banyak masyarakatnya kehilangan tempat tinggal. Tidak hanya itu, negara yang baru merdeka ini juga menghadapi kesulitan dalam menciptakan pemerintahan yang stabil. Berikut adalah 5 fakta negara Timor Leste setelah lepas dari pemerintahan Indonesia.
1. Sempat Meraih Keberhasilan
Pada tahun 2006, hanya empat tahun setelah kemerdekaannya, Timor Leste hampir kembali jatuh ke dalam kekacauan. Krisis politik dan keamanan mengancam stabilitas negara yang baru lahir ini, sehingga PBB terpaksa mengirim pasukan penjaga perdamaian untuk menenangkan situasi.
Selama lebih dari enam tahun berikutnya, Timor Leste bergantung pada bantuan internasional untuk menjaga ketertiban dan memulihkan ekonominya.
BACA JUGA:Kemendag bersama Bea Cukai Gagalkan Ekspor Minyak Goreng ke Timor Leste
BACA JUGA:37 Fakta Negara Israel, Adat Istiadat, dan Kehidupan Unik Warganya
Meskipun sempat mengalami ketidakstabilan, Timor Leste perlahan-lahan berhasil bangkit. Data menunjukkan bahwa negara ini berhasil mengelola sumber daya alamnya, terutama minyak dan gas, yang menjadi tulang punggung perekonomian.
Pengelolaan sektor minyak dan gas dilakukan secara bertanggung jawab melalui pendirian Petroleum Fund pada tahun 2005, yang dirancang untuk memastikan pendapatan dari sektor tersebut berkelanjutan.
Selain itu, Timor Leste juga berhasil membangun salah satu demokrasi paling stabil di Asia Tenggara. Indeks Demokrasi dari Economist Intelligence Unit pada tahun 2021 menempatkan Timor Leste sebagai negara dengan demokrasi penuh, dengan peringkat yang lebih tinggi dibandingkan beberapa negara tetangga seperti Indonesia dan Filipina.
Keberhasilan lainnya terlihat dalam penanganan pandemi COVID-19. Meski memiliki keterbatasan fasilitas kesehatan, Timor Leste dianggap berhasil mengendalikan penyebaran virus lebih baik dibandingkan banyak negara maju.
Menurut data WHO pada tahun 2021, Timor Leste mampu menjaga jumlah kasus tetap rendah dan merespons pandemi dengan cepat melalui kebijakan karantina dan penutupan perbatasan. Prestasi ini membantu mencegah keruntuhan ekonomi yang lebih parah, terutama di saat dunia dilanda krisis akibat pandemi.
2. Perekonomian Bergantung Pada Minyak dan Gas
Sayangnya, di balik cerita sukses ini, Timor Leste masih menghadapi ancaman serius. Tingkat kemiskinan mencapai 42%, hampir setengah dari populasi hidup di bawah garis kemiskinan.
Data dari Badan Pusat Statistik Timor Leste tahun 2022 menunjukkan bahwa banyak penduduk, terutama di pedesaan, bergantung pada pertanian subsisten, yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga, sehingga mereka tidak memiliki pendapatan tetap.