"Para difabel rungu wicara diharapkan mampu mempraktikkan langsung semua keterampilan yang telah dipelajari dengan membuat produk roti dan kue kering secara mandiri dan mulai merancang strategi pemasaran melalui media digital," tambahnya.
Sementara itu, Tim Pengabdian Masyarakat dari Universitas Aisyiyah Bandung, Salah Hayinah Rahayu menyampaikan berharap agar peralatan yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh komunitas disabilitas, tim inklusi, dan pemerintah desa.
"Kami berharap peralatan dan bahan baku ini dapat digunakan sebaik-baiknya untuk menciptakan kemandirian ekonomi bagi komunitas difabel rungu wicara, serta mendukung upaya pencapaian Desa Singaparna sebagai desa ramah disabilitas dan lansia," ujar salah Hayinah Rahayu.
Dia menyebutkan, penyerahan peralatan produksi dilakukan dalam dua skala, yaitu; Pertama, Peralatan Produksi Skala Home Industri, Peralatan yang diserahkan berupa mesin mixer berkapasitas 15liter dan oven gas 4 layer loyang.
"Peralatan ini ditujukan untuk membangun pabrik roti dan kue kering skala home industry yang akan memfasilitasi komunitas disabilitas rungu wicara yang belum memiliki kemandirian dalam berwirausaha," sebut dia.
"Pabrik ini diharapkan dapat menjadi pusat produksi dan pemberdayaan bagi mereka yang memerlukan bimbingan lebih lanjut," lanjut dia.
Kedua, Peralatan Produksi Skala Rumahan untuk difabel rungu wicara yang sudah memiliki kemampuan mandiri dalam produksi dan pemasaran, diserahkan peralatan berupa mixer kecil dan oven listrik berkapasitas 30 liter dan 22 liter.
"Alat-alat ini diharapkan dapat menunjang aktivitas produksi rumahan mereka, sehingga dapat terus berkembang menjadi usaha yang lebih besar dan berkelanjutan," jelasnya.
Selain peralatan, sambung dia, bahan baku untuk produksi roti dan kue kering juga diserahkan sebagai modal awal bagi para peserta pelatihan.
"Bahan baku ini diharapkan dapat memulai produksi usaha mereka secara langsung setelah pelatihan berakhir, mempercepat proses wirausaha dan distribusi produk mereka ke pasar," ujarnya.
Acara serah terima ini dihadiri oleh Camat Singaparna, Pemerintah Desa Singaparna, Komunitas disabilitas rungu wicara, serta tim inklusi dari PD Aisyiyah Kabupaten Tasikmalaya dan ABS Bakery yang turut mendukung tercapainya kemandirian ekonomi di kalangan penyandang disabilitas.