Urutan Kasta Tertinggi Platform Media Sosial Menurut Perilaku Netizennya

Minggu 22-09-2024,19:12 WIB
Reporter : Wanda Novi
Editor : Wanda Novi

Sementara di Instagram, respons bisa berbeda—tidak jarang komentar-komentar di sana terlalu kritis. Kritik yang diberikan kadang disertai dengan hujatan, meskipun apresiasi di Instagram juga tetap banyak.

TikTok

Netizen TikTok, misalnya, sering kali paling mampu mengapresiasi dan mendukung karya yang diposting oleh kreator.

Pernahkah kalian bertanya-tanya mengapa TikTok isinya selalu bercanda, dan kenapa banyak komentar yang hanya bertujuan agar masuk kolom pencarian alias "komentar biru"?

Komentar-komentar yang tidak nyambung dan di luar topik ini sering bertebaran di TikTok, sehingga membuat pengguna lain, terutama yang lebih dewasa, merasa tidak nyaman.

BACA JUGA:Tren Marriage is Scary Ramai Dibahas, Begini Cara Mengendalikan Pengaruh Media Sosial Terhadap Pola Pikir

BACA JUGA:Mengenal Sistem Kapitalisme yang Menjangkiti Generasi Muda Melalui Media Sosial

Ini terjadi karena mayoritas pengguna TikTok adalah anak-anak dan remaja berusia 10 hingga 24 tahun, sedangkan pengguna dewasa di platform ini sangat sedikit.

Wajar saja jika banyak konten yang mengikuti tren "FOMO" (Fear of Missing Out) dan komentar-komentar viral yang tidak matang, karena rata-rata usia penggunanya masih dalam tahap perkembangan, baik secara mental maupun emosional.

Facebook dan Youtube

Sementara itu, media sosial lainnya, seperti Facebook dan YouTube, cenderung netral. Apakah ini berarti YouTube dan Facebook adalah platform yang terbaik karena terlihat netral? Tidak juga.

Netizen di kedua platform tersebut juga terkadang bermasalah. Misalnya, di Facebook, seringkali netizennya mempercayai berita yang belum terkonfirmasi kebenarannya, sedangkan di YouTube, banyak pengguna yang masih di bawah umur sehingga menimbulkan dinamika yang berbeda.

Facebook sangat populer pada tahun 2010-an, sehingga saat ini lebih banyak diisi oleh orang dewasa dan orang tua, dengan sedikit anak muda.

Kesimpulan

Dari sini, mungkin kita bisa menyimpulkan bahwa TikTok lebih banyak digunakan untuk hiburan dan bercanda, Instagram terasa lebih serius, Twitter lebih kritis dan serius, sementara Facebook dan YouTube lebih netral. Namun, apakah kesimpulan ini benar sepenuhnya?

BACA JUGA:Mengapa Orang Bodoh Selalu Dipelihara di Indonesia? Ini 5 Alasannya

BACA JUGA:13 Perilaku Ini Bisa Membuatmu Terlihat Bodoh di Depan Orang Lain

Memang, dalam praktiknya, setiap platform media sosial memiliki karakteristik perilaku netizennya masing-masing. Perbedaan perilaku ini sebenarnya wajar, karena ada alasan-alasan tertentu yang mendasarinya (yang akan saya jelaskan lebih lanjut di bagian berikutnya).

Jadi, pada akhirnya tidak ada platform media sosial dengan kasta tertinggi. Yang sering kali ada adalah lingkungan media sosial yang bisa menjadi toksik, yang disebabkan oleh perilaku netizen di dalamnya. Hal ini telah diriset oleh beberapa media, di mana kalian bisa melihat sendiri data mengenai platform mana yang paling toksik.

Kategori :