RADAR JABAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menugaskan sekitar 30 Relawan Tangguh Bencana (Retana) di sepanjang pantai selatan. Tugas mereka adalah memantau dan memberikan imbauan kepada wisatawan agar tidak berenang di laut.
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Sukma Wijaya, mengungkapkan bahwa sejak beberapa hari terakhir, pantai selatan mengalami gelombang tinggi yang dapat membahayakan kegiatan di sekitar pantai, termasuk melaut.
"Kami sudah mengimbau warga khususnya nelayan agar tidak melaut selama gelombang tinggi, termasuk bagi wisatawan tidak mendekati bibir pantai atau berenang karena gelombang dan cuaca dapat berubah seiring masuknya musim penghujan dari kemarau," ujar Asep.
Penempatan relawan di pesisir pantai ini telah dilakukan sejak beberapa pekan lalu, terutama setelah kabar mengenai potensi gempa besar atau megathrust. Para relawan juga melakukan pemantauan dan memberikan laporan situasi terkini.
BACA JUGA:Anggota DPRD Termuda, Nurunnisa Berikan Solusi Cemerlang untuk Atasi Kemacetan di Puncak Bogor!
BACA JUGA:230 Ribu Kendaraan Tinggalkan Puncak Bogor
Mereka secara rutin mengimbau warga dan wisatawan agar menghindari pantai selama perubahan cuaca yang mengakibatkan gelombang tinggi.
"Saat ini cuaca dan gelombang di pantai selatan cepat berubah sehingga berbahaya bagi warga dan wisatawan untuk beraktivitas di pinggir pantai termasuk berenang dan melaut," tambahnya.
Terkait pencarian wisatawan asal Bandung yang hilang terseret arus di Pantai Cidamar, Kecamatan Cidaun, pencarian masih terus dilakukan bersama tim gabungan dari Basarnas, TNI/Polri, dan nelayan setempat.
Sebelum kejadian, relawan di lokasi sudah mengingatkan para wisatawan untuk tidak berenang karena potensi gelombang tinggi.
"Kami bersama petugas gabungan masih melakukan pencarian. Sebelumnya relawan dibantu aparat setempat sudah mengimbau pengunjung terutama wisatawan agar tidak berenang atau mendekati bibir pantai karena gelombang tinggi," ujarnya.*