RADAR JABAR - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menambahkan vaksin MVA-BN, yang diproduksi oleh Bavarian Nordic, sebagai vaksin pertama melawan mpox (cacar monyet) yang masuk ke dalam daftar prakualifikasi, demikian diumumkan pada hari Jumat (13/9).
"Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan vaksin MVA-BN sebagai vaksin pertama melawan mpox yang akan ditambahkan ke daftar prakualifikasi," tulis pernyataan tersebut.
Vaksin buatan perusahaan Denmark tersebut dirancang untuk orang dewasa berusia 18 tahun ke atas, yang diberikan dalam dua dosis dengan interval empat minggu. Setelah dikeluarkan dari pendingin, vaksin ini dapat disimpan pada suhu 2-8°C selama hingga delapan minggu.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan bahwa prakualifikasi vaksin mpox pertama ini merupakan langkah penting dalam melawan penyakit tersebut, baik untuk wabah yang sedang terjadi di Afrika maupun potensi wabah di masa depan.
BACA JUGA:Kapal Induk AS Theodore Roosevelt Tinggalkan Timur Tengah, Fokus ke Kawasan Indo-Pasifik
BACA JUGA:Efek Taylor Swift Dukung Kamala Harris, Situs Pemilu AS ‘Banjir’ Pengunjung
"Prakualifikasi vaksin mpox pertama ini menjadi sebuah langkah penting dalam upaya kami melawan penyakit tersebut, baik dalam konteks wabah di Afrika saat ini, maupun di masa mendatang," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Ia menekankan perlunya mempercepat pengadaan, donasi, dan distribusi vaksin untuk memastikan akses yang adil, terutama di daerah-daerah yang paling membutuhkan.
Mpox, atau cacar monyet, merupakan penyakit menular yang langka dan bisa menular antar manusia. Meskipun umumnya ringan dan kebanyakan orang sembuh dalam beberapa minggu, komplikasi bisa terjadi pada beberapa kasus.
Gejala awalnya termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, pembesaran kelenjar getah bening, menggigil, kelelahan, dan munculnya ruam yang biasanya dimulai di wajah sebelum menyebar ke bagian tubuh lainnya.*